"Ini minumlah. Lain kali jangan suka keramas jika sudah waktu seperti ini. Kalau memang kau mau keramas, keramaslah lebih awal.", Causa memberikan segelas teh hangat ke suaminya.
"Tapi kan aku pulangnya memang jam segini."
"Yaudah jangan keramas."
"Kan aku bilang, aku ga nyaman kalo ga keramas."
"Yaudah mandi aja di tempat bekerjamu sana. Ribet banget hidup kamu tuh!"
"Kok sensi? PMS ya?"
"Kalau iya kenapa?!"
"Yah, ga bisa dong nanti malem?"
"Heh! Aku potong punya kamu ya lama-lama?!"
"Jangan, nanti anak ketiganya ga ada."
"Astaga naik darah lama-lama kalo aku tanggepin kamu. Udahlah aku mau mandi dulu."
Dengan perasaan kesal, Causa meninggalkan suaminya di ruang tamu sendirian. Selain sedang datang bulan, Causa teringat akan apa yang terjadi di markas tadi. Jadinya emosi Causa tidak terkontrol dengan baik.