CL terdiam sambil menatap kosong ke depan. Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat sang ayah dibunuh dengan cara dipenggal seperti itu.
Tetesan air mata CL jatuh. Dia masih tidak menyangkan bahwa ayahnya sudah tidak ada beberapa detik yang lalu.
Alex juga menangis. Dia menurunkan tangan yang ia gunakan untuk menutup mulut CL. Kemudian ia memluk tubuh CL yang masih diam mematung.
"Alex, papa…."
"Iya, gua liat."
Tangisan CL perlahan pecah. Dia membalas pelukan Alex dan menenggelamkan wajahnya di badan Alex. CL tidak menyangkan apa yang ia takutkan akhir akhir ini terjadi saat ini juga. Ayahnya, satu satunya keluarga yang tersisa pun akhirnya pergi juga meninggalkan dirinya.
CL meraung terpendam. Tangannya meremas kuat tubuh Alex yang ia peluk.
"Papa."