Demir menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia sudah membayangkan jika malam ini akan berhubungan suami istri dengan Dee. Hari ini hari melepas keperjakaan sehingga ia tidak ditertawakan ketiga sahabatnya jika burungnya sudah berguna untuk hal lain bukan hanya untuk pipis. Demir semangat 45 akan menyentuh kekasih halalnya. Ia akan mengecap manisnya cinta, namun sayang semua hanya ada dalam khayalannya saja.
Dee tertidur pulas di ranjang. Saking capeknya melaksanakan akad dan resepsi membuat Dee capek dan tidur sampai ngorok. Jika boleh egois Demir ingin membangunkan Dee untuk melaksanakan kewajibannya, namun Demir tidak sepicik itu. Ia mengerti jika Dee sangat kelelahan karena pesta pernikahan mereka. Tamu undangan sangat ramai dan mereka lebih banyak berdiri daripada duduk. Sebenarnya Demir juga merasakan kakinya sakit, tapi karena akan bermalam pertama rasa capeknya hilang.
Demir duduk di balkon hotel seraya menghisap rokok. Jika lelah dan stress Demir selalu merokok. Ia bukan perokok aktif. Ia merokok ketika lelah, stress atau bosan saja. Demir mengamati langit malam. Ia lihat bintang begitu banyak di langit. Bintang bersinar terang seakan menyapa dan mengucapkan selamat atas pernikahannya.
Demir tersenyum menatap langit. Ia harus sabar karena masih ada hari esok untuk bermesraan dengan Dee. Ia tak ingin karena keegoisannya membuat Dee menderita.
Dering smartphone membuyarkan lamunan Demir. Dering smartphone yang begitu keras tak mengusik tidur Dee. Sepertinya Dee sangat kelelahan dan ia tetap saja terlelap.
Demir menatap layar smartphone untuk melihat nama penelpon. Siapa yang kurang kerjaan menelponnya malam-malam begini. Bukannya tidur malah mengganggu pengantin baru.
Rizki Calling...
Demir segera mengangkat telpon Rizki.
📞 "Ngapain lo nelpon gue?" Tanya Demir sewot.
📞 "Ya ampun pengantin baru nge-gas aja. Tahu banget harga gas sekarang mahal lo malah nge-gas," celetuk Rizki tertawa cekikikan.
📞 "Kalo marah-marah gini berarti lo ga dapat jatah dong Mir?"
📞 "Siapa bilang gue ga dapat jatah?" Jawab Demir gengsi. Ia malu dan tak mau menjatuhkan harga dirinya karena belum melakukan malam pertama. Kalo Rizki tahu maka ia akan jadi bahan olokan dan tertawaan.
📞 "Ga usah bohong sama gue bro. Kita kenal bukan sehari dua hari. Gue tahu kalo nada bicara lo kayak lagi bohong," ucap Rizki dengan gelak tawa. Bisa-bisanya Demir membohonginya.
📞 "Ma-mana gue bohong?" Demir pantang menyerah untuk berkelit.
📞 "Terserah lo dech." Rizki mengalah dan tak mau berdebat. Demir mana mau kalah jika berdebat. Jangankan kalah, seri saja tidak mau.
📞"Trus ngapain lo nelpon gue?"
📞 " Oh iya. Gue lupa tujuan awal nelpon lo," kata Rizki menepuk jidat. Gara-gara Demir sewot ia lupa untuk bicara.
📞 "Tujuan lo nelpon apa?" Tanya Demir ketus. Akibat arus bawah tidak mendapatkan pelampiasan ia marah tak karuan.
📞"Sebagai senior yang sudah menikah...."Rizki terdiam sejenak, lalu melanjutkan pembicaraan."Nasehat buat lo Mir. Lo sekarang sudah jadi suami dan kepala rumah tangga. Lo ibarat nahkoda kapal. Bagaimana pernikahan kalian kendalinya ada sama lo. Gue mau kasih nasehat. Seorang suami akan menjadi panutan bagi istrinya. Jadilah contoh yang baik untuk istri lo. Hidup rumah tangga itu bukan untuk satu hari dua hari tapi seumur hidup. Bijaksana dan tenang dalam menghadapi masalah. Tak ada rumah tangga yang tidak ada pertengkaran didalamnya cuma, jangan dijadikan sebuah masalah. Pertengkaran itu bumbu dalam rumah tangga. Ketika kalian bertengkar, jika Dee yang emosi lo ngalah dan begitu juga sebaliknya. Jangan sampai ketika lo marah dan emosi mengeluarkan kata-kata haram seperti pulang saja ke rumah orang tuamu itu. Perkataan seperti itu sudah sama lo menjatuhkan talak."
Demir mendengarkan nasehat pernikahan yang disampaikan Rizki. Ia meresapi semua perkataan Rizki karena sahabatnya itu sudah makan asam garam kehidupan rumah tangga. Dia dan Uty sudah menikah selama sepuluh tahun walau pernikahan mereka terjadi karena keadaan. Waktu mampu mengubah keadaan dan perasaan seseorang. Terlalu lama hidup bersama dan kekompakan mencintai anak mereka menumbuhkan benih-benih cinta di hati mereka. Sekarang mereka saling mencintai dan menghapus kenangan di masa lalu.
📞"Oh ya Mir gue juga mau ingatin lo. Niatkan menikah itu karena ibadah untuk menjalankan sunah nabi Muhammad bukan karena cinta. Cinta kita kepada manusia tidak boleh melebihi cinta kita pada Allah. Jika lo mencintai Dee karena Allah, Insya Allah keberkahan akan menghampiri rumah tangga kalian. Suami istri harus memiliki toleransi, bicaralah dengan pasangan dengan bahasan halus dan santun sekali pun kalian sedang bertengkar dan yang paling penting adalah......." Rizki menggantung kalimatnya hingga membuat Demir penasaran.
📞"Yang penting apa?"
📞" Hemmmmm,"Rizki menjeda ucapannya.
"Yang paling penting itu adalah adab melakukan hubungan suami istri." Rizki tergelak tawa tak kuat melanjutkan ucapannya karena ia yakin Demir akan marah.
📞"Soal begituan ga usah bahas dech Ki." Tebakan Rizki benar. Demir terpancing.
📞"Begituan apa?" Rizki menantang Demir. Ampuni hamba Tuhan jika bahagia melihat dia marah begini!
📞"Kalo hubungan suami istri ga usah bahas. Anak SMP jaman sekarang udah jago. Belajar dari internet."
📞"Nah ketahuan. Kalo lo hobi nonton bokep ya," cecar Rizki . Ia bersorak kegirangan karena mengetahui rahasia sahabatnya.
📞"Sembarangan kalo ngomong," elak Demir tak terima tuduhan Rizki.
📞"Cowok nonton bokep biasa kali. Kalo ada cowok yang ga kenal siapa Mia Khalifa gue acungi jempol. Buruan jadiin adik ipar." Rizki tertawa terbahak-bahak.
📞" Kampret lo," ucap Demir sambil tertawa. Kekesalan gagal belah duren hilang begitu saja. Ia terhibur candaan Rizki.
📞"Mir. Lo sering coli ga sambil nonton bokep?" Pertanyaan macam apa ini? Ga penting banget.
📞"Ki ada ga pertanyaan lebih berbobot daripada ini?" Demir balik ke mode normal, sudah galak, gampang emosi dan ketus.
📞"Just Kidding, tapi gue yakin lo pernah coli," ucap Rizki memprovokasi Demir.
📞"Itu mulut apa cabai rawit sich? Kok dari tadi ucapan lo pedes?"
📞"Mana ada gue ngomong pedes. Perasaan dari tadi gue kasih nasehat pernikahan sama lo,"elak Rizki.
📞"Nasehat pernikahan cuma satu kebanyakan lo jahilin gue."
📞"Mir lo pasti blom belah duren,"celetuk Rizki lagi." Nah gue mau ngomong serius sama lo. Berhubungan suami istri itu ada adabnya."
📞"Adab apa?" Emosi Demir meledak lagi. Salahkan Dee karena sudah tidur duluan!
📞"Yang gue tahu dilakukan perlahan dan ga boleh terburu-buru karena merobek keperawanan itu menimbulkan rasa sakit bagi istri dan kita harus lembut," ucap Demir bangga."Benerkan omongan gue? Itu adab berhubungan suami istri?"
📞"Hahahahahahaha."Rizki tertawa terbahak-bahak."Ternyata lo gak tahu adab berhubungan suami istri."
📞"Maksud lo?"
📞"Mir adab berhubungan suami istri. Buka telinga lo lebar-lebar. Untung lo belum malam pertama."
📞"Sembarangan."
📞"Gue ga sembarangan. Lo belum buka segel Dee. Kalo lo dah dapat jatah ga mungkin gampang marah kayak gini. Mir gue mau kasih tahu rahasia. Abis bercinta bawaan kita bahagia dan ngantuk. Kalo lo emang habis bercinta pasti dah tidur dan ga angkat telpon gue." Demir kalah telak, tebakan Rizki benar.
📞"Suka-suka lo aja dech, gue ga bisa kontrol mulut lo." Demir, si pria kutub menyerah.
Rizki membusungkan dada bangga karena telah membuat Demir menyerah.
📞"Sebelum malam pertama kalian harus sholat sunat dua rakaat dulu. Habis itu usap ubun-ubun Dee dan baca doa malam pertama. Kenapa berdoa? Supaya setan tidak ikut dalam hubungan kalian, jika hubungan itu menghasilkan anak, anak yang lahir jauh dari gangguan setan dan Insya Allah akan jadi anak soleh dan solehah. Lakukan pelan-pelan dan jangan terburu-buru. Pertama kali melakukannya perempuan merasakan sakit karena robeknya selaput dara. Jadi lo harus sabar dan ga asal sodok. Abis bercinta jangan lupa membersihkan diri dulu baru tidur. Kalo ga sempat mandi junub karena sudah malam jangan lupa berwudhu. Untuk pertama kali kalo kalian habis bercinta jangan lupa mandi bersama. Kegiatan menyenangkan plus dapat pahala." Rizki tertawa jahil mengingat Uty. Ia sering menjahili Uty mengajak mandi bersama sehabis bercinta tapi ujung-ujungnya ga mandi malah minta ronde kedua.
📞" Kenapa lo ketawa?"
📞"Enggak ada. Ngomongin yang tadi gue kepengen bercinta," ucap Rizki tak tahu malu."Gue sering nambah kalo bercinta."
📞"Ceritanya lo mau pamer?" Terlihat nada tak senang Demir. Mentang-mentang ia belum melepas keperjakaan jadi bahan ledekan Rizki.
📞"Ngapain juga gue pamer sama lo. Kalo mau pamer enak sama jomblo. Para jomblo hanya bisa meringis mendengar obrolan kita ga punya pasangan. Kalo lo udah punya bini."
📞"Iya juga ya." Demir tergelak tawa.
📞"Lo udah baca kamasutra yang gue kirim ke WA lo?"
📞"Blom sempat."
📞"Ooooh."Rizki hanya ber-oh ria."Lo jangan pernah praktek gaya yang aneh di kamasutra kalo Dee masih perawan. Kalo malam pertama pake gaya biasa aja."
📞"Iya kampret. Gue tahu. Lo pikir gue ga tahu apa." Emosi Demir kembali meledak.
📞"Gue berdoa semoga setelah menikah emosi lo bisa dikendalikan. Semoga lo jadi bucin dan dengerin semua omongan Dee."
📞"Amiiiin." Tanpa sadar Demir mengamini doa Rizki.
📞" Dan ini nasehat paling penting. Sebelum gue tutup telponnya.
📞"Apa?"
📞"Kalo mau bermesraan dengan istri tahu tempat ya. Jangan asal nyosor soalnya gue dapet cerita kalo lo pernah cium Dee depan Jacky trus kalian kepergok ciuman sama tante Nona dan Onya. Terakhir Tomi pergokin kalian ciuman dalam kamar perawatan Dee. Ya udah gue mau ngomong itu aja."Rizki segera mematikan telpon karena tak mau diomeli.
Tanduk setan Demir seakan muncul di kepala ketika Rizki tanpa rasa bersalah membuka aibnya. Demir bersumpah akan membalas keusilan ketiga sahabatnya. Ia ingin memaki Rizki, tapi telpon sudah diputus sepihak. Memang apes nasibnya malam ini. Gagal malam pertama dan dijahili sahabat.
"Rizki, Jacky, Tomi. Awas kalian!" Teriak Demir frustasi.