Chapter 5 - 2.2

Sonia masuk bersama dengan Sanjaya yang baru saja habis dari kantin. Kemudian mereka duduk di mejanya Sonia. Sonia mulai membagikan permen karet yang berhasil diselinapkannya dari para penjaga tangga -anak osis- Sanjaya meminta dua. Anisa juga begitu.

"Sonia!" panggil Cyelin. "Boleh minta satu gak?" tanyanya sembari menunjuk permen loli susu yang tergeletak di atas meja bersama kelima temannya.

"Boleh, ambil aja mau yang rasa apa,"

"Makasih ya Son. Btw, kok lu bisa sih nyelinapin ini. Gue udah nyoba banyak cara tapi tetep aja ketahuan."

"Itu rahasia negara."

"Son, udah baca belom the call?" tanya Anisa bertepatan dengan Sonia yang sedang menyalakan smartphonenya.

"Belom. Bagus gak?" tanya balik Sonia.

"Baca deh."

"Oke. Sini baca bareng," Ajak Sonia pada Sanjaya dan Anisa.

Mereka membaca komik tersebut dengan serius hingga Sonia mendapatkan panggilan masuk dari Somi. Sanjaya dan Anisa ribut menyuruh Sonia untuk mengangkatnya. Sonia belum sempat mengangkat panggilan tersebut tapi panggilan tersebut mengangkat dirinya sendiri. Sosok Somi memenuhi layar Sonia. Sanjaya dan Anisa ikut kaget dan berteriak di telinga Sonia. Karena suara teriakan memenuhi telinga Sonia. Sonia refleks melempar smartphonenya.

"Nis, kok lu ikutan teriak sih? Bukannya lu udah baca?" tanya Sonia kesal karena telinganya berdenging dibuat mereka. Ia melupakan smartphonenya yang tergeletak tak berdaya yang masih ada Somi di layarnya.

"Gue kaget, Son. Soalnya beda banget sama yang gue baca kemarin malam."

"Emang yang lu baca kemarin malam itu gimana kok bisa beda?"

"Beda banget. Yang gue liat semalam itu mirip Sanjaya. Sumpah gue gak bo'ong!"

"Ha?!"

"Lu kangen ama gue kali makanya kebayang-bayang muka gue. Ngaku aja udah," Sanjaya makin pede.

Anisa masih memikirkan kalau yang semalam ia lihat itu serupa dengan Sanjaya.

"Masih mikirin aja, udah lupain aja. Gak usah dipikirin. Anggap aja dia cuma cari perhatian. Biasalah lagi caper-capernya." Sonia berusaha membuang pikiran Anisa tentang hal itu jauh-jauh.

Sonia tiba-tiba bangun dari duduknya.

"Mau kemana lu? bentar lagi bel loh," tanya Sanjaya.

"Mau ambil print-an."

"Dimana?"

"Di kelasnya Fang."

"Gue ikut son!"

"Ya udah ayok."