Chereads / My dokter saranghae / Chapter 35 - Chapter 35

Chapter 35 - Chapter 35

2 hari kemudian

Dua hari telah berlalu , namun Lisa tak kunjung membukakan kedua bola mata indah nya itu lagi. entah apa yang tengah ia mimpi kan saat ini

Namun Jarwo dan Tania berharap putri mereka dapat segera terbangun dari tidur panjang nya itu

Ckleak

Pintu ruang rawat inap Lisa terbuka memunculkan Jarwo yang baru saja pulang dari kantor membawa kantung kresek berisi makanan untuk istri nya yang ia rasa belum makan sampai saat ini , padahal sekarang sudah melewati batas jam makan makan malam.

"Mas , kamu sudah pulang toh"ucap Tania yang terusik dari tidur nya karena mendengar suara pintu terbuka

Ia memang tadi ketiduran saat menjaga Lisa , selain kurang istirahat. beban fikiran nya saat ini bertambah banyak karena putra kesayangannya itu tak kunjung memberinya kabar sampai saat ini setelah Vero keluar dari Rumah membawa Krystal saat itu

"Ya , aku pulang lebih cepat hari ini. karena besok aku harus pergi ke Jepang"rasa kantuk Tania langsung hilang saat suami nya berkata demikian

"Kamu mau pergi ke luar negeri di saat Lisa masih dalam kondisi seperti ini , apa tidak bisa di wakilkan oleh salah satu bawahan mu saja Mas"ucap Tania sebisa mungkin untuk tidak meninggikan suaranya kali ini , karena dia benar-benar ingin belajar menjadi seorang istri dan ibu yang baik mulai dari sekarang.

"Tidak bisa Tania , kali ini masalah nya itu besar. dan aku harus turun tangan langsung ke lapangan untuk menangani masalah ini "kata Jarwo mulai duduk di sofa dan memijit pelipisnya yang berdenyut sakit , terlalu pusing menghadapi masalah yang datang bertubi-tubi menghampiri nya.

"Bagaimana jika kita mengirim Vero saja ke Jepang untuk menyelesaikan masalah di anak cabang kita yang di sana , dengan begitu kamu masih bisa di Indonesia untuk membantu ku merawat Lisa di sini"

"Tidak bisa seperti itu dong Tania , selain karena Vero yang belum lulus kuliah. dia juga tipikal orang yang tidak sabaran , aku tidak ingin mengambil resiko untuk mengirim nya ke sana. terlebih lagi dia juga pergi entah kemana kan dengan istri nya ? jadi lebih baik aku saja yang tetap pergi ke Jepang , dan soal Lisa. aku yakin kamu mampu merawat Lisa seorang diri di sini"ucap Jarwo dengan berwibawa nya membuat Tania akhirnya mengalah akan keputusan suaminya kali ini

"Ya sudah , jika menurut Mas itu adalah keputusan yang terbaik untuk saat ini. aku akan mendukung saja keputusan mu itu , toh.. dengan begini. aku jadi punya lebih banyak waktu untuk mengurus Lisa seorang diri"ucap Tania sambil menatap Lisa dan memberikan nya usapan lembut

Dan Jarwo yang melihat kejadian tersebut langsung berdiri dari duduk nya menghampiri istri dan anak nya berada saat ini

"Aku bersyukur sekali , kamu bisa berubah secepat ini Tania. dan aku sangat yakin seratus persen bahwa saat Lisa sadar nanti , ia akan sangat bahagia mendapat kan kasih sayang dari kedua orang tua nya . seperti yang ia dambakan selama ini"ucap Jarwo menatap Tania dengan tersenyum dan Tania membalas memberikan senyuman terbaik nya

"Semoga Lisa mau memaafkan ku ya Mas"gumam Tania sambil menyenderkan kepalanya di bahu Jarwo

"Pasti , Lisa pasti akan memaafkan mu. karena kau sekarang adalah istri dan ibu terbaik sedunia ini"balas Jarwo dan memberikan kecupan singkat di puncuk kepala Tania sambil memandangi tubuh Lisa yang masih setia di alam bawah sadar nya , entah kapan ia akan terbangun nanti.

**********

Di Apartemen Jennie dan Irene saat ini sangat berantakan sekali , padahal kedua gadis itu sangat suka kebersihan. semua keributan ini berawal dari Jennie yang tengah sibuk memilih-milih pakaian mana yang akan ia pakai besok , karena besok ia sudah memulai bekerja.

Irene sebenarnya sejak tadi sudah memberikan saran yang tepat , namun Jennie tetap kekeh pada pendiriannya kalau baju yang menurut Irene bagus adalah kebalikan nya di mata Jennie. kalau seperti ini jadi nya , untuk apa Jennie menyuruh nya menjadi juri malam ini dalam menilai pakian yang ia meiliki ?

Cukup aneh bukan!!!

"Jen , mau sampai kapan kamu akan terus berlanjut memilih pakaian seperti ini. kau lihat jam itu ?"ucap Irene berhenti sejenak sambil menujuk ke arah Jam di dinding kamar mereka yang sudah menunjukan pukul 20:41 wib , dan kembali melanjutkan kata nya lagi.

"Ini sudah malam Jen , kedua mata ku ini sudah lelah. dan butuh istirahat , apalagi bukan hanya kau yang akan memulai hal besar esok hari. karena aku pun juga akan mengalami nya "ucapan Irend berhasil menghentikan aktifitas Jennie dalam sekejap

"Memang apa yang akan kau lakukan besok , bukan kah seharusnya kau masih libur ya karena belum mendapatkan Claien baru ?"tanya Jennie dengan dahi mengkerut bingung

"Seharusnya sih seperti itu , tapi Gita tadi memberikan ku pesan lewat WhatsApp kalau besok ia akan mengajak ku keliling kota Jakarta . hanya berdua saja"cicit Irene di akhir kalimat membuat Jennie paham bahwa teman sekamar nya ini tengah menyukai gadis bermata sipit yang tak lain adalah Jaksa Gita lah orang nya

"Ah ciye.. , ada yang mau PDKT nih ye..!! ku saran kan sih. sebaiknya kamu cari tahu lebih dulu tentang Jaksa Gita itu orang nya seperti apa selama ini , dan kau juga harus mencari tau bahwa Jaksa Gita itu belok tidak "saran Jennie di jawab sebuah anggukan kecil dari Irene

"Terima kasih atas saran nya Jen , aku akan mencoba mencari tau semua informasi tentang nya"ucap Irene dengan antusias , lalu ia beranjak dari posisi nya dan berjalan ke arah nakas meja dan membuka salah satu laci di sana untuk mengambil laptop nya yang ia simpan di dalam laci tersebut.

Dan mulai menggeluti dunia internet untuk mencari tau informasi tentang Jaksa Gita , sementara Jennie kembali dengan kegiatan nya mencari pakaian yang cocok untuk ia kenakan besok di hari pertama nya bekerja di Rumah Sakit baru.

Keheningan tercipta dalam sekejap , namun berakhir dalam sekejap juga saat pekikan keras dari Irene mulai terdengar.

"Nah , ketemu nih Jen alamat tempat tinggal nya saat ini "pekik Irene yang mendapat kan lemparan baju dari Jennie , karena kesal sudah di buat terkejut tadi.

"Ketemu sih ketemu , tapi tidak usah keras-keras juga kali bicara nya. telinga ku ini masih berfungsi dengan baik loh ya Rene , jadi tolong kondisi kan suara mu itu ke tahap normal"omel Jennie mendapatkan cengiran khas orang bodoh saat tertangkap basah melakukan kesalahan

"Hehehe , maaf Jen "