Chereads / My dokter saranghae / Chapter 22 - Chapter 22

Chapter 22 - Chapter 22

Selepas Lisa pergi meninggalkan ruang makan , dia bertemu dengan Gita di depan rumah.

"Mba Git " ujar Lisa dengan senang memanggil gadis mirip seperti beruang itu

"Ouh , Lisa. apa kabar sayang " ucap Gita menyambut kedatangan Lisa dengan sebuah pelukan

"Kabar aku baik Mba Git , Mba Gita apa kabar? lama loh Mba Git gak pernah lagi berkunjung ke Mension " ucap Lisa yg semula menyapa dengan senang , kini malah berubah merajuk di ujung kalimat nya.

"Maaf ya Li , Mba Gita lagi sibuk soal nya karna banyak kasus korupsi dan pemerkosaan yg kini tengah Mba hadapi sekarang. kamu kan tau sendiri Mba ini seorang jaksa , jadi sudah sepatutnya Mba mengutamakan negara terlebih dahulu "

"Dan melupakan Paman dan Bibi di sini yg selalu memikirkan Mba Gita gitu? " sindir Lisa tepat sasaran

"Sudah - sudah ya Non , jangan di bahas masalah itu. saya juga tidak terlalu menuntut Gita untuk selalu pulang ke rumah , asalkan dia sehat dan bahagia. bagi kami orang tua mah itu sudah cukup untuk kami " ucap Pak Hasan selaku supir pribadi Lisa dan Ayah dari Gita menengagi pertengkaran kecil anatara anak nya dengan anak majikan nya itu

"Maaf Bapak , Gita jarang pulang ke rumah "

"Tidak apa-apa nak , Bapak mengerti" ucap Pak Hasan menepuk pundak putri nya

"Huft.. , baiklah. kalau begitu sebagai gantinya Mba Gita harus mengantarkan ku ke Sekolah hari ini " ucap Lisa terdengar seperti perintah itu membuat Gita tersenyum dan menyalami tangan Ayah nya lebih dulu sebelum pergi

"Gita pamit dulu ya Pak , nanti setelah menghantar kan Lisa ke Sekolah. Gita akan ke sini lagi membantu Ibu dan Bapak mengerjakan pekerjaan rumah " ucap Gita pamit undur diri setelah mendamendapat kan anggukan kecil dari Ayah nya itu

"Apapun kesalahanmu nak , Bapak akan selalu memaafkan mu " gumam Pak Hasan menatap sendu mobil sedan milik anak nya yg di kasih oleh Lisa sebagai hadiah kelulusan nya tahun lalu menjauhi perkarangan rumah Keluarga Atmajaya

Namun ia di buat terkejut saat menoleh ke belakang sudah mendapati Tuan besar nya di sana

"Apakah itu Gita yg datang? , tumben sekali dia singgah dengan cepat. biasanya lama bahkan sampai menginap " ucap Jarwo yg tadi semat melihat mobil Seulgi keluar dari gerbang rumah nya

"Ah.. iya Tuan , itu memang Gita. tadi Nona Lisa meminta Gita untuk mengantarkan nya ke Sekolah karna ia merajuk Gita jarang berkunjung kemari " ucap Pak Hasan menceritakan sedikit kronologi kejadian tadi membuat Jarwo mengangguk mengerti

"Ya sudah kalau begitu kamu antarkan saya saja hari ini ke kantor ya , saya lagi malas untuk menyetir "

"Baik Tuan"ucap Pak Hasan membungkuk kan tubuh nya sedikit dan berjalan lebih dulu untuk membuka kan pintu mobil yg sudah ia siapkan sejak tadi , yg awal nya ingin mengantar kan Lisa ke Sekolah.

Namun tidak jadi karna anak majikan nya itu ingin di antar oleh anak nya yg sedang berkunjung ke tempat kerja orang tua nya

********

Sementara itu di Apartemen Jennie saat ini , dia tengah buru- buru bersiap untuk pergi memulai pencarian nya menemukan keberadaan Krystal ada di mana.

Namun aktifitas nya terhenti ketika suara bel Apartement nya berbunyi , dan ia pun buru-buru membuka nya takut jika itu pengantar pizza yg sudah ia tunggu sejak tadi.

Tapi ternyata ia salah , setelah pintu di buka tau-tau nya itu adalah Irene yg datang membawa koper besar milik nya.

"Hai Jen , tawaran mu masih berlaku kan hari ini " tanya Irene dengan menunjukan deretan gigi nya membuat Jennie mendengus kesal dan membuka pintu Apartement nya lebar - lebar mempersilahkan Irene untuk masuk.

Dan Irene yg melihat hal itu tersenyum lebar dengan menarik koper nya masuk ke dalam Apartement milik Jennie

"Kenapa kau berubah fikiran secepat ini Rene?" tanya Jennie dengan tangan menyilang di atas perut menatap Irene penuh selidik

"Setelah ku fikir-fikir lebih jauh lagi , ternyata tinggal sendirian itu tidak enak Jen. maka dari itu semalam setelah aku mendapatkan Hotel untuk menginap , aku langsung menanyakan alamat Apartement mu ke Sandi " jawab Irene sambil duduk di sofa dengan nyaman

"Aku baru tahu jika kau berteman dengan Kakak angkat ku Irene? " pertanyaan Jennie kali ini membuat Irene tersadar akan kesalahan nya yg seharusnya ia rahasia kan dari Jennie

"Ah.. iya , pertama-tama aku ingin meminta maaf padamu Jen. karna tidak jujur sejak awal jika aku memiki hubungan pertemanan dengan Kakak mu Sandi , tapi aku melakukan hal itu atas dasar keinginan Sandi sendiri. karna takut kau akan tidak nyaman jika aku jujur sejak awal untuk menemani mu selama berada di Indonesia untuk mencari Ibu kandung dari anak bernama Kevin" jawab Irene akhirnya berterus terang membuat Jennie menghela nafas panjang dan beralih posisi menjadi duduk di sofa tepat di samping kanan Irene saat ini.

"Aku tidak marah padamu Irene , karna niat mu baik ingin membantu ku. ya.. meski ku rasa ada sedikit paksa'an dari Kak Sandi bukan " ucap Jennie mulai bersikap santai sekarang , karna ia fikir tak ada masalah juga jika ada orang suruhan Kakak nya di samping nya. toh.. , dia juga sudah mulai nyaman berteman dengan Irene.

"Ah.. , senang nya. kau tau? aku sangat gugup sebelum akhirnya memutuskan untuk jujur padamu. apalagi Sandi pernah bilang padaku jika kau ini orang nya tidak bisa di sentuh oleh siapapun , tapi setelah berteman dan mengenal mu lebih jauh lagi. aku rasa kau adalah orang yg hangat , dan baik pada semua orang. mungkin selama ini kau bersikap dingin kepada Sandi karna pasti ada sesuatu bukan? , atau jangan-jangan selama ini kau tidak menerima nya sebagai saudara ya???"cerocos Irene membuat Jennie kembali menghembuskan nafas panjang

" Aku bukan nya tidak menerima Kak Sandi menjadi Kakak ku , aku hanya belum bisa melupakan Kakak kandung ku yg menghilang di telan bumi. aku capek Rene , aku capek bertanya kepada mereka tentang di mana Kakak kandung ku berada. bahkan secuil informasi pun aku tidak mendapat kan nya"ucap Jennie mulai frustasi memikirkan masalah tentang Kakak kandung nya yg menghilang

"Aku bisa membantu mu Jen , kau tau bukan. aku ini seorang pengacara , dan aku mengenal seseorang yg mungkin bisa membantu kita dalam kasus hilang nya Kakak mu itu " ucapan Irene barusan membuat Jennie menatap nya penuh harap

"Siapa ? , siapa yg bisa membantu kita Rene!!! . dan bagaimana caranya?"

"Namanya Gita Anggraini Jen , dia adalah seorang Jaksa sekaligus lawan main ku di persidangan kemarin. dan ku lihat , kemampuan nya dapat di andal kan. oleh karena itu aku yakin dia dapat membantu kita menemukan saudari mu yg hilang"