Cafe Mawar*
Setelah mendengar tujuan awal Jennie dan Irene yg ingin bertemu dengan nya , Gita terdiam sejenak memikirkan solusi yg terbaik untuk masalah yg harus ia bantu sekarang.
"Bagaimana Git , kamu bisa kan bantu kami? " tanya Irene membuat Gita tersadar dari lamunan nya dan menjawab.
"Iya , aku bisa membantu kalian mungkin ini akan sedikit sulit karna kita tidak memiliki foto Krystal sama sekali. tapi kalian tenang saja , aku punya kenalan yg dapat membantu kita dalam masalah ini " ucap Gita membuat Jennie sedikit lega sekarang , karna peluang nya mencari Krystal mulai terbuka
"Tidak apa-apa jika butuh waktu lama untuk mencari nya , asalkan orang yg kami cari bisa ketemu"sahut Jennie berujar dengan senang
" Baiklah kalau begitu aku harus pergi sekarang , karna hari ini aku harus menemui orang tua ku kembali "ucap Gita membuat Jennie dan Irene mengangguk sebagai jawaban
" Terima kasih karna sudah meluangkan waktu mu untuk kami "ucap Irene mengulurkan telapak tangan nya dan di sambut baik oleh gadis bermata sipit itu
"Sama-sama , kalau begitu aku permisi" ucap Gita sekali lagi dan ia benar-benar pergi sekarang
"Irene "
"Apa? " sahut Irene menatap Jennie dengan satu alis terangkat bingung
"Ku rasa Nona Jaksa itu menyukai mu"celetuk Jennie tersenyum geli menatap Irene di samping nya yg tengah menunjukkan wajah datar nya
" Apa'an sih Jen , ngaco deh kalo ngomong"
"Aku tidak sedang ngaco ya Irene , aku serius. apalagi saat aku melihat tatapan mata nya tadi tersirat sangat jelas bahwa ia menyukai mu "
"Terserah lah , aku tidak peduli"
"Hey kau mau kemana? " tanya Jennie saat Irene beranjak dari posisi duduk nya sekarang
"Pulang lah , memang nya mau kemana lagi emang" jawab Irene dengan ketus membuat Jennie terkekeh sendiri
"Jangan marah , nanti di katain Nyai loh "
"Bodo amat " jawab Irene lagi-lagi ketus dan ia mulai pergi sekarang
Namun langkah nya terhenti ketika mendengar kalimat Jennie setelah nya
"Ya sudah sana pergi , padahal aku tadi nya mau mentraktir mu makan di sini sih. tapi tidak jadi deh"Irene langsung buru-buru balik arah dan duduk kembali di tempat nya semula.
" Kenapa balik lagi? "tanya Jennie dengan nada mengejek
"Tidak apa , aku lapar. tolong pesan kan makanan untuk ku ya " jawab Irene seolah-olah tak terjadi apapun sebelum nya
"Enak saja kau kalau bicara , emang nya aku ini Baby sister mu apa? " tanya Jennie kali ini dengan nada ketus
"Aku tidak mau tau , yg jelas. kau harus mentraktir ku makan di sini , dan aku tidak menerima penolakan" jawab Irene dengan santai membuat Jennie mendengus kesal dan ia menyesal telah mengatakan bahwa tadi ingin mentraktir teman kakak nya ini makan
"Kalau tau seperti ini jadi nya , lebih baik tadi aku tidak usah menerima tawaran nya untuk membantu ku. aku cari saja sendiri di mana Krystal" monolog Jennie dalam hati tengah melamun yg langsung di sadarkan kembali oleh suara teriakan Irene tepat di telinga nya
"Eoy , jangan melamun woy. nanti ada jurig masuk baru tau rasa kau " Jennie langsung mengusap telinga kiri nya yg berdengung akibat ulah Irene yg berteriak di telinga kiri nya
"Berisik Irene , suara teriakan mu itu seperti toa Masjid tau tidak. ah.. telinga ku sakit sekali " ucap Jennie masih senantiasa mengusap telinga kiri nya , dan si pelaku yg melakukan semua itu hanya terkekeh sebagai jawaban dari nya.
"Suruh siapa tadi melamun , sudah sana cepat panggil pelayan. perut ku sudah minta di isi nih "
"Kenapa tidak kau saja yg memanggil nya , suara my itu kan seperti toa. pasti seluruh pelayan akan datang lebih cepat jika kau yg berteriak memanggil mereka" ucap Jennie malas mendengar Irene yg terus mengeluh perut nya minta di isi
"Aku malas Jennie , cepat lah sana panggil. atau aku tidak akan memberi tau kan mu informasi yg di dapat Nona Jaksa , jika ia mendapat kan info terbaru tentang Krystal " ancam Irene berhasil membuat Jennie kalah telak kali ini
"Iya-iya bawel " sahut Jennie dan ia pun memanggil pelayan untuk memesan makanan yg akan ia santap pagi ini
***********
Sementara itu di kediaman Atmajaya , orang yg di cari-cari oleh Jennie saat ini tengah asik menonton acara berita gosip di televisi ruang keluarga di rumah mertua nya itu. Vero tadi baru saja pergi katanya ada urusan penting di luar bersama dengan teman-teman nya yg lain .
Oleh karena itu ia hanya di tinggal bersama ibu Mertua nya dan pembantu di rumah megah ini
Namun seperti nya kedatangan nya itu sangat tidak di sukai oleh ibu mertua nya , terbukti sekarang Tania tengah menggelengkan kepala nya tidak percaya melihat tingkah mantu nya yg membuat berantakan ruang keluarga dengan banyak nya snak makanan berserakan di mana-mana. ia pun melangkah mendekati mantu nya itu dengan tangan yg ia lipat di atas perut.
"Hey , anak tidak tau sopan santun. bukan nya membantu Bibi di dapur memasak atau beres-beres rumah. kau malah asik-asikan makan di sini , kau kira ini rumah mu apa? " tanya Tania dengan nada tinggi membuat Krystal jengah dan mematikan acara televisi nya , lalu berdiri menatap tajam ibu mertua nya itu.
"Tante eh salah , maksud ku. Mama ku sayang , aku ini sudah menjadi bagian dari keluarga ini. aku adalah istri dari anak kesayangan mu loh Mah , masa sambutan yg aku dapat malah begini sih "
"Sampai kapan pun , aku tidak akan sudi menerima mu sebagai menantu ku. dan jangan harap kau mendapatkan sambutan baik di Keluarga ini , karna kau adalah benalu di rumah ini " bentak Tania malah membuat Krystal tertawa hambar dan kembali menatap ibu mertua nya lebih tajam lagi
"Apa aku tidak salah dengar tadi? , hello.. ku rasa Mama tidak pernah berkaca sebelum nya , karna itu Mama tidak pernah sadar bahwa Mama lah yg menjadi benalu di rumah ini " Tania yg mendengar hal itu langsung mengangkat tangan nya hendak ingin menampar menantu kurang ajar nya itu , namun gerakan tangan Krystal jauh lebih gesit sehingga ia lebih dulu mencekal tangan ibu mertua nya sendiri.
"Dengarkan aku baik-baik Nyonya Tania yg terhormat , aku bukan lagi Krystal Amalia yg dulu bisa kau sogok dengan segepok uang dengan mudah. sekarang aku adalah Krystal Atmajaya , istri dari "
"Berapa uang yg kau minta , aku akan memberikan berapapun asalkan kali ini kau pergi sejauh mungkin. agar putra ku tidak dapat menemukan mu lagi " potong Tania sebelum Krystal menyelesaikan katanya
"Lucu sekali , anda tuli atau pura-pura tuli? sudah ku bilang kan tadi jika aku bukan lagi Krystal Amalia yg dulu bisa kau sogok dengan mudah oleh uang. lagi pula.. tanpa uang dari mu pun , toh aku akan menjadi kaya raya saat Vero mendapatkan bagian harta warisan nya kelak. dan jika saat itu terjadi , ingat ini baik-baik dalam otak anda Mamah. bahwa aku akan menendang mu dari rumah ini "
"Hahaha , lucu sekali. jika kau mengaku sudah berubah , dan akan menendang ku dari rumah ku sendiri. tapi camkan satu hal dalam otak dongkol mu itu Nona Krystal , Seluruh harta suami ku. sebagian besar bukan jatuh ke tangan PUTRA KU , melainkan jatuh ke tangan PUTRI KU. hahaha "ejek Tania , lalu pergi keluar rumah untuk menghadiri arisan bersama teman-teman nya setelah ia berhasil membuat Krystal terdiam bagai patung
"Sial , kalau tau begini. aku nikahi saja anak bungsu di keluarga ini" umpat Krystal mengacak-acak rambut nya sendiri