chaerin pov
"Morning oppa" ucapku sambil duduk di samping seo min oppa dan memulai sarapanku. "Morning princess ini hari pertama leo bekerja bersikaplah baik padanya" ucapnya.
"Oppa, Kenapa kau selalu membelanya?" Ucapku dengan wajah penuh curiga. "Selesaikan saja sarapanmu atau kau akan terlambat" ucapnya.
Aku pun melihat jam di tanganku. "Astaga jam 08.10 am. Oppa aku harus berangkat" ucapku sambil mengecup pipi seo min oppa dan berlari keluar. Beberapa saat kemudian ku liat leo sudah berdiri di samping mobil dengan membukakan pintu untuku.
(Damn, why he look so cool) batinku. Aku pun bergegas memasuki mobil.
chaerin pov end
*** kampus chaerin***
Leo pov
Sesampai di parkiran kampus. Aku bergegas membukakan pintu untuk chaerin. chaerin keluar dan berjalan memasuki kampus dan aku berjalan di belakangnya.
"Chaerin aahhh" teriak dua orang wanita yang berjalan menuju ke arahku dan chaerin " hai ji hyun hi jane" ucap chaerin sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Jadi siapa pria yang ada di belakangmu?" Tanya salah satu wanita dengan melirik ke arahku. "Ahh dia leo. Bodyguardku yang baru" ucap chaerin.
" hi leo, aku kim ji hyun teman chaerin dan kakak jane" ucap ji hyun. "Hi ms kim. aku leo bodyguard miss park" ucapku.
" aku kim jane. Teman chaerin dan adik ji hyun unnie" ucap jane. " saya leo ms. kim" ucapku.
"Baiklah ayo kita masuk. leo kau tunggu disini. Aku akan selesai dalam waktu satu jam" ucap chaerin. " yes ms. Park" ucapku sambil membungkukkan badanku ke arah mereka. Mereka pun bergegas memasuki kelas.
leo pov end
*** kantor Mr park***
Mr Park Pov
Aku sedang mengerjakan beberapa berkas. Tiba tiba ponselku berdering. Saat kulihat ke layar ponsel terlihat nama Mr kim.
"Halo" ucapku. " seo min, aku ingin kau melindungi kedua putriku. Baru saja aku di serang oleh anak buah lee joon hee. Aku tidak bisa kembali ke korea sekarang. Tolong lindungi jane dan ji hyun" ucap mr kim. Mendengar ucapan mr kim yang tergesa gesa membuatku terkejut.
"Wait samchon, apa kau baik baik saja?" Tanyaku. "Aku baik baik saja. Tolong penuhi permintaanku. Aku akan menghubungimu lagi nanti" ucap mr kim lalu menutup telponnya. "halo.. hallooo" ucapku.
Merasa ada yang tidak benar sekarang aku pun menjadi khawatir. Kupencet tombol di mejaku sebagai tanda bahwa aku membutuhkan chang wook. Beberapa saat kemudian chang wook masuk ke dalam ruanganku.
"Pergilah bantu leo menjaga adikku, jane dan ji hyun. Baru saja samchon diserang oleh bawahan lee joon hee. Pastikan mereka bertiga aman lalu kembalilah kesini untuk menjemputku" ucapku.
"Yes sir" ucap chang wook lalu bergeggas meninggalkan ruanganku. Aku pun melihat ponselku dan mencoba menelpon leo.
Mr Park pov end
****kampus****
Aku hanya berdiri di balkon dekat dengan ruangan chaerin. Saat ku lihat ke arah bawah terlihat ada sebuah mobil van hitam yang berhenti di bawah pohon.
Drtt...drt... drt...
Aku mendengar ponselku berdering. aku pun mengeluarkan ponselku dan melihat nama Mr park di layar ponselku.
" hallo mr park" ucapku. "Leo, apa kau bersama chaerin?" Tanya mr park. "Tidak mr park. Adik anda masih di dalam kelas sedangkan saya berada di luar kelasnya" ucapku. Aku merasakan ada hal yang tidak beres dengan mendengar nada suara Mr park.
" leo, lindungi adikku, ji hyun, dan jane. Aku tidak tau pasti apa yang akan terjadi. Tapi baru saja ayah jane dan ji hyun menelponku dan mengatakan bahwa ia baru saja di serang di philiphina. Dia memintaku untuk melindungi jane dan ji hyun. Aku sudah menyuruh chang wook untuk membantumu. Jadi tolong lindungi mereka" ucap mr park.
Aku pun melihat ke arah mobil van bewarna hitam dan melihat 6 orang membawa pistol dan pisau keluar dari dalam mobil. " Mr park sepertinya memang ada yang tidak beres disini. Baru saja saya melihat 6 orang keluar dari dalam mobil dengan membawa pistol dan pisau. Anda jangan khawatir. Saja berjanji akan melindungi adik anda, ms jane, dan ms ji hyun" ucapku sambil mengawasi para pria itu.
"Astaga, berhati hatilah" ucapnya dengan nada khawatir. Aku melihat chaerin, jane dan ji hyun keluar dari ruang kelas mereka. "maaf mr park aku harus mematikan panggilan ini. Kelas mereka sudah selesai" ucapku lalu mematikan panggilan mr park dan berjalan menghampiri chaerin.
"kita harus bergegas pergi dari sini" ucapku. "Why leo?" Tanya ji hyun. "Long story. Tapi sekarang ada beberapa orang yang mengincar kalian. Aku mohon percaya padaku dan ikuti kata kataku" ucapku dengan nada yang sangat serius.
Mendengar ucapanku chaerin lalu menangis ketakutan dan memelukku. Aku pun terkejut saat chaerin memelukku. "Tolong jangan menangis. Aku berjanji aku akan melindungi kalian. Kalian hanya perlu mengikuti ucapanku" ucapku sambil membelai rambut chaerin.
Kami mulai berjalan menuruni tangga pada saat kami berada di lantai satu. Salah satu pria itu melihat kami. " yah, itu mereka" teriak pria itu. Mendengar teriakan pria itu kami pun berlari. Terus berlari hingga menuju ke sebuah taman di belakang.
" kalian harus bersembunyi"ucapku. chaerin, jane, dan ji hyun bersembunyi di balik semak semak yang lebat. Yang membuat tubuh mereka tak terlihat oleh pria pria itu. Pria itu mengelilingiku dan dua orang memegangiku. Membuatku tak bisa bergerak.
"Dimana mereka?" Ucap salah satu pria itu. Aku hanya tertawa terbahak bahak. Melihatku tertawa membuat emosi pria itu meledak. ia pun memukul perutku.
Bug.....
Aku pun hanya terdiam menahan rasa sakit yang kurasakan. "Hey, apa kau mempermainkanku? Aku bertanya padamu" ucap pria itu sambil membelai wajahku dengan pisau. "Hmm apa kau merasa seperti itu? Aku tidak akan memberi tahumu dimana mereka" ucapku.
Bug...
Pukulan kedua mendarat di perutku. Aku meringis kesakitan. Dia mendekatkan wajahnya wajahku. "Kau akan membayarnya karna telah menyentuhku" ucapku dengan meludahi wajah pria itu. " brengsek" ucapnya sambil mengarahkan pisau untuk menusukku. Aku pun dengan cepat menarik pria yang memegang tangan kananku dan memposisikan pria itu tepat di depan badanku hingga pisau menancap ke perutnya. Aku mengambil pisau dari dari saku celana pria yang tertusuk itu dan menusukkannya ke pria yang memegang tangan kiriku.
Pria yang aku ludahi mencoba menusukku kembali tapi aku bisa menghindarinya dan merebut pisau dari tangannya. 3 orang mencoba untuk menembakku tapi tidak berhasil. Karna ku gunakan tubuh temannya sebagai perisai. Hingga mereka menembak mati teman mereka sendiri. Aku berjalan mundur dengan membawa tubuh seorang pria sebagai perisai.
Ku lepaskan tubuh pria yang ada ditanganku dan melemparkan pisau hingga menancap pas di dada salah satu pria itu. Aku berlali dan bersembunyi di balik pohon. Beberapa kali aku mencoba melirik 2 orang pria itu. Tapi 2 orang pria itu trus menghujani ku dengan tembakan peluru.
"Aww" teriakku saat salah satu peluru membus tangan kiriku. Aku pun terus bersembunyi sambil mengatur nafas. Hingga akhirnya aku tidak mendengar suara tembakan. Aku mencoba melihat situasi kedua pria tersebut. (Kalian ke habisan peluru rupanya) batinku.
Aku pun keluar dari tempat persembunyianku dan berjalan menghampiri mereka. 2 pria itu menatapku dan mengeluarkan pisau mereka.
"Sepertinya hari ini aku akan berpesta" ucapku sambil tertawa. 2 orang itu menghujaniku dengan tusukan dan sayatan tapi aku bisa menghindarinya. Aku pun membalas mereka dengan menghujani mereka dengan pukulan dan tendangan hingga mereka terjatuh.
Saat aku hanya terfokus pada salah satu pria. Pria yang lain mencoba menusukku. "Leo awas" teriak jane sambil keluar dari tempat persembunyiannya. Aku dengan cepat berbalik badan dan menghindar dari tusukan pria itu dan mematatahkan tangannya, merebut pisau dan menancapkan ke perut pria itu.
Setelah mencapkan pisau itu aku berbalik menatap satu pria tersisa berjalan menghampiri jane. Aku berlari ke arah jane dan memeluknya.
Jleb....
Pisau pria itu menusuk di punggungku. Aku hanya terus memeluk jane dengan sangat erat.
Dor...
Terdengar suara tembakan. Pria yang menusukku pun terkapar. Aku menatap jane yang sedang menangis. "Jangan menangis kau sekarang aman" ucapku sambil tersenyum menatap jane. "Leo, stay awake" ucap chang wook. Aku pun menatap chang wook lalu tersenyum "kau lambat sekali hyung. But thank you" ucapku.
Leo pov end