Chereads / love is beautifull / Chapter 17 - chapter 16

Chapter 17 - chapter 16

Selamat datang Amsterdam. Akhirnya aku sampai di negeri kincir ini. Senang sekali rasanya bisa kuliah di Belanda.

Berkat keanekaragaman yang dimiliki Belanda, negara ini memiliki julukan ada yang menyebutnya negara kincir angin, negara tulip, negara keju dan dikota sepeda Amsterdam. Aku ingin sedikit bercerita tentang Kehidupan di Amsterdam. Kesan pertama kali aku menatapkan kaki di Amsterdam itu bagus, bersih, teratur, dan banyak orang bersepeda. Dan katanya jumlah sepeda yang ada di Amsterdam lebih banyak daripada jumlah penduduknya. Untuk makanan sendiri cukup mudah didapatkan disana. Aneka kebutuhan pokok seperti beras, sayur, ayam dll ada di supermarket jadi mudah untuk aku beli. Dan ada juga resto masakan Indonesia lumayan mudah untuk dijumpai. Kalau aku kangen masakan Indonesia bisalah sekali kali pergi ke resto. Biaya hidup bulanan di sana sekitar 900 euro per bulan atau sekitar 15 juta uang Indonesi,  bisa lebih kecil atau lebih besar dari itu tergantung gaya hidup kita sih sebenarnya.Aku sengaja mencari kos yang tidak terlalu jauh dengan kampus ku yaitu kampus university of Amsterdam. Aku pergi ke kampus bisa naik bus, atau sesekali naik sepeda sekalian olahraga pagi, hehehehe.Ya kurang lebih begitulah kehidupanku di Amsterdam.

Waktu pertama kali aku ke Amsterdam aku langsung mencari kos setelah ketemu aku segera beberes dan istirahat sebentar.

Saat aku berbaring dikasur tiba-tiba aku ingat bahwa aku belum memberi tau bunda kalau nomor aku ganti, aku segera ambil handphone ku didalam tas dan menghubungi bunda.

" Hallo, ini siapa ya?" Tanya bunda dari dalam handphone.

" Ini aku bunda, kayla anak bunda" jawabku

" Kayla. Ternyata ini kamu nak, bunda dari kemarin mencoba menghubungi kamu tapi tidak bisa, bunda dan ayah khawatir sama kamu kay" kata bunda

" Kayla baik - baik aja kok bunda. Tadi aku habis beli sim card baru dan baru sempat menghubungi bunda sekarang soalnya tadi masih repot beberes di kos bun. Maaf ya bun bikin bunda dan ayah khawatir" kataku.

" Iya kay bunda sama ayah ngerti kok" kata bunda

" Bunda sendiri gimana keadaan nya" tanyaku

" Bunda sama ayah disini Alhamdulillah sehat kay" jawab bunda

" Alhamdulillah kalau begitu bun" kataku

" Jaga diri baik-baik ya kay disana" kata bunda

" Iya bun, doain kayla supaya cita-cita kayla jadi dokter terwujud ya bun" kataku

" Pasti bunda doain kay" kata bunda.

"Udah dulu ya bun kayla mau mandi dulu" kataku

" Iya kay" kata bunda mengakhiri pembicaraan.

Setelah telponan dengan bunda, aku mencoba menghubungi Reno.

" Hallo Ren, masih ingat sama aku nggak?" Tanyaku pada Reno.

" Hallo ini siapa ya?" Kata Reno dari dalam telepon.

" Masa udah lupa sih" kataku

" Bentar-bentar aku ingat-ingat dulu. Siapa ya aku kok lupa" kata Reno yang tidak mengetahui siapa aku.

" Kamu serius yang tahu siapa aku?" Aku tanya lagi pada Reno, dan masih penasaran dengan Reno yang tidak mengenali suaraku.

" Ini anak bunda sama ayah bukan sih?" Tanya Reno.

" Iya Ren masa kamu udah lupa sih" kataku

" Ya enggak lah, masa aku lupa sama pacar aku sendiri" jawab Reno

" Tadi lupa" kataku

" Cuma becanda" kata Reno

" Iihh becandanya nggak lucu tauk" jawabku.

" Hahaha" suara tawa Reno dalam handphone.

" Kamu apa kabar kay?" Tanya Reno

" Baik, kamu gimana?" Tanyaku pada Reno.

" Baik juga" jawabku

" Kamu nggak kangen sama aku?" Tanya Reno.

" Mmmm, kangen nggak ya, enggak deh kayaknya" jawabku sambil tertawa.

" Masa kamu nggak kangen sih, aku aja baru kamu tinggal sebentar udah kangen loh" kata Reno

" Bohong kamu ya, masa baru ditinggal beberapa hari doang udah kangen sih" kataku.

" Iya serius, kamu enggak ya"

Tanya Reno lagi.

" Lumayan sih" jawabku

" Kok maksa gitu sih, apa jangan-jangan kamu udah dapet bule ya disitu " kata Reno.

"Iihh reno apaan sih, baru ditinggal bentar, udah negatif thinking aja" kataku

" Ya aku kan takut kehilangan kamu" kata Reno.

" nggak bakal Ren" kataku

"Janji ya" kata Reno

" Iya janji" jawabku.

" Ya udah aku mau mandi dulu ya Ren" kata ku

" Iya kay, jaga dirimu baik-baik ya" kata Reno

" Iya, kamu juga ya" jawabku

Setelah itu aku mandi dan istirahat.

Hari pun sudah sore , dan aku pun merasa bosan karena tidak ada kegiatan apapun, kemudian aku pergi ke teras dan menikmati indahnya kota Amsterdam di sore hari sambil minum secangkir coffe latte , pada saat aku duduk  bersantai tiba-tiba ada seorang perempuan datang menghampiriku.

" Hoi " (hai).kata perempuan itu.

" ook Hallo" (hai juga).jawabku.

"ben je nieuw hier?"(kamu orang baru ya di sini?).tanya perempuan itu.

"Ja" (iya). jawabku.

"omdat ik net zag"(soalnya baru ngelihat).kata perempuan itu.

" oh ja, stel me voor aan elise, en hoe heet je?"(oh ya, kenalin saya elise,dan kamu siapa namanya?).tanya elise.

"Ik ben kayla,leuk je te ontmoeten"(saya kayla, senang bertemu dengan anda).jawabku.

"Trouwens, in welk gebied woon je?"(ngomong-ngomong kamu tinggal di daerah mana?). tanyaku.

"dat"(itu).jawab elise sambil nunjuk rumah yang ada di sebelah kiri rumahku.

"oh dat, jouw huis dus wij zijn buren"(oh itu,rumah kamu jadi kita tetangga).kataku sambil senyum bahagia karena dapat tetangga baru sekaligus juga teman baru.

"Ja, dan kom ik als eerste thuis,de volgende keer dat ik langs mijn huis kom"(iya, kalau gitu aku pulang dulu lain kali mampir ke rumah ya ).kata elise sambil senyum.

" oh ja natuurlijk, met plezier"(oh ya tentu, dengan senang hati). jawabku.

"Ik ga eerst, borsten doei"(aku pergi dulu, dada sampai jumpa).kata elise sambil melambaikan tangannya.

Setelah, Elise pergi aku masuk ke dalam istirahat karena aku merasa capek soalnya habis pergi dengan perjalanan yang begitu jauh.