Chapter 15 - chapter 18

POV author

Seketika senyuman nya merekah, Ophir benar benar bisa merasakan perasaan dari mimpinya itu, seperti dirinya yang pernah mengalami kejadian kejadian nya.

Dan tanpa sadar air mata nya telah mengalir sejak awal, "loh kenapa aku menangis?," Tanyanya dalam hati.

"Ini kan bukan diriku sendiri tapi kenapa rasanya sangat familiar?, Apalagi saat Duchess memelukku sesuatu yang terasa hilang saat dulu memenuhi hati ku," ucap nya yang kembali bercucuran air mata.

Dan di hari itu Ophir terus menangis sampai malam sejak kembali dari rumah Duke Devonte, sementara itu Florence terdiam menatap malam nya malam dari balkon kamarnya yang lebar.

Angin semilir menerbangkan beberapa rambut kecil nya, dia bingung harus melakukan apa karena belum mengantuk, "tok tok tok"

Pintu di ketuk, Florence penasaran siapa itu yang berani malam malam jalan ke kamarnya, "ya sebentar!," Teriaknya sebagai pertanda akan membukakan pintu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS