Chereads / Dear Pak Polisi.. / Chapter 19 - Part 19

Chapter 19 - Part 19

Hanan memasuki taksi dengan kondisi kacau. Ia benar-benar patah hati sebelum memiliki. Ia membuka ponselnya dan melihat foto Anin saat bersamanya.

#Flashback On

Anin selesai mengobati luka Hanan.

"dah, selesai pak.." ucap Anin sambil menutup kotak P3K.

"Thanks ya nin.." ucap Hanan.

"Thanks kembali pak.." balas Anin tersenyum.

"Nin?" panggil Hanan.

Anin mengernyitkan kening.

"Kenapa pak? Kok serius banget mukanya? Heheh.." ucap Anin bercanda.

"Saya boleh minta sesuatu gak?"

"Minta? Minta apa? Uang saya gak banyak pak heheh..."

"Bukan itu Anin.. Ya Allah.."

"Heheh jadi apa nih?"

"Boleh saya foto bareng kamu?"

"Ya Allah hahah... Boleh lah pak... Ayo sini pak biar saya yang pegang handphonenya" ucap Anin. Lalu, segera Hanan menyerahkan ponselnya.

Kemudian mereka mengambil foto selfie.

"Pak, coba deh pakai handphone saya.. Bentar.." Anin menyerahkan ponsel Hanan lalu mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.

"Nah ketemu.." ucap Anin saat berhasil menemukan handphonenya.

Hanan tersenyum.

"Kalau pakai handphone kamu kenapa?" tanya Hanan.

"Banyak filternya pak... Biar glowing gitu hahahah..." tawa Anin.

Hanan tertawa kecil.

"Ya Allah nin... Sekarang skincare kamu filter ya.."

"Aih si bapak bisa aja... Saya jarang foto padahal.. Cuma suka nyuri filter aja wkwk.."

"Hahah lucu kamu ya..."

"Dah dari lahir pak.." ucap Anin sambil sibuk mencari filter yang paling bagus.

"Gimana? Udah?" tanya Hanan.

"Udah pak.. Ini bagus filternya. Ayo pak heheh.."

"Nanti kalau udah, kirimin ke saya ya.."

"Siap."

keduanya pun melakukan selfie.

#Flashback Off

"Saya akan slalu merindukan kamu nin... Selalu... Saya percaya, jika takdir kita bersama, sejauh mana pun saya dan kamu terpisah, kelak kita akan disatukan kembali. Saya akan terus berdoa kepada Allah agar kamu menjadi jodoh saya... Semoga..." gumam Hanan mengusap foto di handphonenya.

......

"Aku anter kamu pulang ya.." ucap Arga.

"Gak usah ga aku bawa mobil kok.." tolak Anin.

"Aku takut kalau kamu pulang sendirian.."

"Aku baik-baik aja ga... Aku bisa jaga diri aku.."

"Tapi nin aku khawatir sama kamu. Ini sudah malam."

"Aku lebih khawatir sama kamu ga.. Kamu lagi sakit.."

"2 tahun ini mungkin aku sakit nin, tapi sejak aku ketemu kamu lagi, sakit itu udah gak ada nin.."

"Aku gak mau ngerepotin kamu.."

"Gak nin... Udah ayo aku anterin kamu.."

"Kamu ngantarnya gimana? Kan aku bawa mobil?"

"Aku bawa mobil kamu, sopir aku ngikutin dari belakang."

"Oh yaudah..."

Arga mengangguk.

"Bentar ya aku ambil jaket dulu." ucap Arga.

"Iya ga.."

.....

Pagi ini Hanan sudah berada di Sabhara. Ia merenung.

"Nan, gue dengar lo mau pindah tugas ya?" tanya Jordan.

"Gue pindah ke Jogja jor.." balas Hanan .

"Kenapa nan?"

"Gak apa-apa.."

"Lo baik-baik aja kan nan?" tanya Eric.

"Gue baik kok.."

"Nan, di sini aja kenapa sih nan... Kita kan udah akrab banget sama lo."

"Gue gak bisa... Gue harus tinggalin kota ini. Terlalu banyak kenangan pahit."

"Lo putus cinta ya?" tanya Jordan.

"Tahu lo nan, masa putus cinta doang terus pindah sih." Eric.

"Ada banyak hal yang harus gue lupain dari kota ini."

"Tapi lo kan gak harus pindah nan.." Jordan.

"Maaf ya gue gak bisa bareng kalian lagi."

"Kita bakal kangen banget sama lo nan.." Eric.

"Gue juga gitu pastinya.."

"Nan, kalau udah di sana, lo jangan lupain kita-kita." ucap Jordan.

"Ya enggaklah... Oh ya jor, ric, tolong sampaikan salam gue ke Alex kalau-" ucapan Hanan terpotong.

"Gue di sini woi!" potong Alex yang berjalan ke arah mereka.

"Kok lo bisa di sini?" tanya Hanan bingung.

"Perintah! Dikarenakan ada salah satu anggota yang akan pindah dari sini dan ternyata orangnya elo?! Bego ya lo!" ketus Alex.

"Biasa aja lex gak usah ngegas gitu!" balas Hanan tak terima.

"Ya elo bego masa mau nyerah gituan doang. Lo gak ingat? Dia belain lo mati-matian di depan teman-temannya dan seluruh pendemo itu apa kalau dia gak ada rasa sama sekali buat lo?! Bego lo?!" sindir Alex.

"Dia sudah kembali dengan kekasihnya." lirih Hanan dengan tatapan kosong.

"Maksud lo?" beo Alex.

"Setelah aksi, dia ke rumah mantannya dan ternyata mantannya sakit. Lo tahu siapa mantan dia? Dia juga seorang polisi yang seangkatan sama kita. Tapi sayangnya, dia dipecat karena fitnah waktu aksi 2 tahun lalu. Selain dipecat,Anin putusin dia dan semua itu karena fitnah juga. Anin ngerasa bersalah karena mantannya itu sakit-sakitan setelah itu. Akhirnya mereka balikan."

"Lo tahu dari mana? Hoax itu udah.." elak Alex.

"Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri karena gue sendiri yang anterin dia ke sana." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Alex terdiam. Ia benar-benar kasihan pada Hanan.

"Nan, kalau dia jodoh lo, siapapun pacar dia saat ini, nikahnya ntar juga sama lo kok. Tenang aja nan.." nasehat Jordan.

"Bener nan... Jodoh gak akan ke mana. Kalau pun ke mana, palingan dia Travelling dulu ke hati cowok-cowok lain, nah entar ujungnya baru ke elo. Lebih baik jadi yang terakhir nan, dari pada jadi yang pertama tapi bukan untuk akhir." ucap Eric.

"Nah itu bener... Mending jadi yang terakhir dari pada lo jadi yang pertama tapi bukan untuk akhir si Anin... Dengerin noh babang Eric ngomong." ucap Alex.

"Diem lo alek." ketus Eric.

"Gak usah berisik ngapa ric." balas Alex.

"Anak gak tahu diri kau! Dasar anak durjana!" drama Eric.

"Terajana bego!" Jordan.

"Durhaka goblok!" balas Alex.

"Sama-sama goblok jangan saling ngatain goblok!" tiba-tiba Hanan bersuara.

"Saiton!!" serempak ketiganya pada Hanan yang hanya dicengengesin oleh Hanan.

"Ngomong-ngomong kalian cocok lho buat grup." ucap Hanan. Ketiganya lalu merapatkan diri dan menatap serius pada Hanan.

"Grup apaan nan..? Tapi iya juga we, kan kita ganteng." ucap Alex.

"Oiya betul kali itu... Ganteng kali pun.. Apa lagi aku." ucap Eric percaya diri.

"Kau sama aku ganteng lagi aku." balas Jordan.

"Jangan sampai kukutuk jadi ikan kalian ya!" ucap Alex.

"Kau kira ini cerita legenda?" balas Eric dan Jordan.

"Kau legenda kakek gembel." Alex mengatai Eric.

"Halah udah lah gak cocok kali kurasa ku tengok kalian pakai bahasa Medan. Gak pantes." Jordan.

"Halah bacot!" balas Eric.

"Diem woi!" ucap Hanan.

"Ha, apa nan apa? Grup apa?" tanya Eric kepo.

"Grup 3G (bacanya : triji)." iseng Hanan.

"Apaan triji?" tanya Eric.

"Triji itu 3G woi! Sinyal! Lelet itu ah gak betul!" balas Alex tak terima.

"Apa itu rupanya nan?" tanya Jordan. Hanan pun berdiri.

"Wihhh sampai berdiri dia mau menjelaskannya wee.." ucap Alex. Sementara Hanan sudah menahan tawanya.

"Udah cepatlah jelaskan. Lama kale." ucap Eric kesal.

"Baiklah teman-teman... 3G itu adalah Trio ...." tunda Hanan sengaja.

"Oh tahu aku... G itu ganteng." Eric.

"Gerot." Balas Jordan.

"Gesrek." balas Alex kesal.

Hanan menahan tawanya yang sudah tak bisa tertahan.

"Hey! Jelek-jelek kali tebakan kalian." balas Eric tak terima.

"Ya memang kayak gitu kok." Alex.

"Udah diem dulu kau juminten. Biar dulu si Hanan jelaskan." ucap Jordan.

"Ya biasa ajalah mak.." sinis Alex.

"3G itu....(Hanan menahan tawa). Trio Gembel, Gesrek, Gak laku hahahahahah..." tawa Hanan terpingkal-pingkal.

Ketiganya langsung menatap tajam Hanan. Mengetahui Hal itu, Hanan pun langsung lari dari sana.

"HANAN GAK ADA AKHLAK!!!!" Serempak ketiganya teriak.

"Gila ya tuh anak, lagi galau aja masih bisa ngeledek." ucap Jordan.

"Bukan Hanan namanya kalau gak gitu. " balas Alex.

"Gak apa-apa guys... Hitung-hitung kita menghibur dirinya." ucap Eric.

"Lo aja sana jadi badut sekalian ngehibur dia." balas Alex.

"Sialan lo!" balas Eric .

Alhamdulillah!!!

Update lagi dong!!!!

Thank You so much all❤