Pisang goreng buatan Irona sudah tersaji di atas meja makan. Bahkan memenuhi meja tersebut dari ujung ke ujung. Goreng pisang yang berwarna keemasan itu terlihat sangat menggugah selera.
"Wah.. Enak nih, kayaknya" seru Aksa yang melihat deretan pisang goreng. Apalagi perutnya sudah lapar sejak tadi.
"Cobain, Sa"
Aksa menyicipi satu buah pisang goreng tersebut. Ia memejamkan kedua mata sebari menikmati pisang goreng yang dibuat oleh kekasihnya.
"Enak?" tanya Irona memicingkan sebelaj mata
"Enak. Tapi kurang manis"
"Hah? Perasaan aku udah kasih gulanya banyak, deh" Irona mengusap lengannya gelisah.
"Iyah, di pisang ini kurang manis. Kan semua manisnya ada di wajah kamu"
Irona tersipu. Ia menunduk dengan wajah merah padam sebari memainkan jari jemari di bawahnya.
"Manis-manis. Dasar anak muda, udah sore aja masih ngegombal"
Suara Arumi membuat mereka menoleh bersamaan dengan menahan tawa.