Sesuai dengan apa yang mereka rencanakan, Predict dan Fatur bersama-sama berjalan mengelilingi desa Jalaken seraya mengobrol. Membahas hal yang ingin Predict bahas bersama Fatur.
Keduanya melangkah saling berdampingan berjalan melewatir rumah demi rumah dengan pelan dan menikmati suasana tentram yang tercipta di desa itu.
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi dengan desa Kampumuni?" Tanya Fatur pada Predict, membuka pembicaraan di antara mereka berdua yang hanya terdiam dan berjalan beriringan. Fatur tahu jika Predict tidak akan membuka suara terlebih dahulu sebelum dirinya yang membuka suara dan memulai perbincangan di antara mereka.
"Kampumuni itu dulu adalah desa yang terbuka dan welcome pada pendatang. Mereka sangat ramah… Aku bisa melihat itu dari puri selamat datang yang lebih megah dari puri selamat datang di desa ini." Jawab Predict membuka pembicaraan dan penjelasannya mengenai Kampumuni.