Leo yang berjalan ke arah kamarnya itu dengan keras melemparkan handphonenya dan merebahkan dirinya di atas kasur.
"Apa yang kamu pikirkan Lac?!" Itulah ucapan yang Leo lafalkan pada dirinya sendiri seraya memejamkan matanya. Menunggu kedatangan Predict dan teman-temannya yang lain yang mengatakan bahwa mereka akan datang kemari malam ini.
Suara ketukan pintu itu tidak membuat Leo membuka kedua matanya, Leo tetap diam meskipun pintu kamarnya terdengar terbuka, dan ada suaar langkah kaki yang masuk ke dalam kamarnya. "Kak Leo?" Suara itu terdengar begitu lucu di telinga Leo. Membuat Leo menoleh menatap pada Slavia yang kini berdiri di samping kasur Leo dan menatap pada Leo dengan wajah yang flat.
"Apa lagi? Kamu di suruh Mama buat omelin aku? Apa Lilac yang menyuruhmu?" Tanya Leo pada sang Adik yang menggelengkan kepalanya dan duduk di samping Leo yang masih terbaring.