Hari sudah semakin malam, Lilac yang menunggu kedatangan teman-temannya itu kembali terbangun dari mimpinya yang indah itu. Ia kini turun dari kasurnya dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul dua malam. Namun keempat temannya itu belum kembali dari pencarian mereka hari itu. Lilac tidak melihat Dhani di sofa, dan membuatnya berjalan ke arah kamar sebelah untuk mengecek keberadaan teman lelakinya itu yang ternyata sudah terlelap di atas kasur dengan nyamannya.
Lilac pun kembali berjalan ke kamarnya dan membuat secangkir madu hangat yang sengaja ia bawa dari rumahnya. Menurut Lilac secangkir madu hangat dapat membantunya merelaksasikan diri, lebih dari teh hangat.
Lilac yang sudah membuat madu hangat itu pun berjalan ke arah jendela besar itu dan duduk di depan jendela tersebut, melihat indahnya langit malam dan lampu-lampu rumah serta jalan dari lantai delapan belas tersebut.