Leo menggeram. Dia mengusap wajah kasar. Yang benar saja, Lili benar-benar tak menghiraukannya meski Leo yakin Lili mendengar teriakannya yang begitu keras. Apartemen itu tidaklah sebesar kediamannya ataupun kediaman Nio. Jelas sekali teriakannya akan terdengar keluar.
Leo memikirkan sesuatu, dia tak suka di kunci di kamar seperti itu. Lili benar-benar membuat Leo tak habis pikir, bagaimana bisa Lili melakukan semua itu? Apa sebegitu tak inginnya Lili tidur satu kamar dengan Leo? Leo pikir, setelah pergulatan panas penuh gairah antara dirinya dan Lili berakhir, Lili takan lagi bersikap dingin padanya. Leo benar-benar tak menyangka Lili bahkan berani menguncinya.
Leo mengepalkan tangannya. Dia benar-benar merasa frustrasi, dia tak mungkin mendobrak pintu kamar dan dia sudah tahu takan bisa melakukan semua itu.
Leo tersentak, dia terpikirkan tentang sesuatu.
Leo bergegas mengambil ponselnya dan mencari kontak Lili. Setelah itu, Leo menekan layar panggil menuju kontak Lili.