"Aku lelah, Bram. Perutku terasa kaku, sepertinya aku kebanyakan makan malam," ucap Clara dan bergegas keluar dari kamar Briel.
Bram mengikuti Clara menuju kamar, dia bergegas menutup dan mengunci pintu kamarnya. Dia mendekati Clara yang berdiri di depan cermin seraya menopang tubuhnya dengan memegang meja rias tersebut.
"Clara, aku sebetulnya--"
Clara menoleh dengan cepat, tatapannya datar seolah tak terjadi apapun.
"Em... Untuk masalah Briel, aku--"
"Siapa aku untuk Briel bagimu?" tanya Clara. Nada bicaranya pelan, tetapi terdengar ada tekanan di sana.
"Tentu saja kamu Maminya Briel," ucap Bram seraya tersenyum dan mendekati Clara.
"Lalu, kenapa kamu menyembunyikan apa yang dirasakan anak kecil itu dariku? Sudah jelas, hari itu aku bertanya padamu, dan apa jawabanmu? Kamu mengatakan semua hanya perasaanku saja!" ucap Clara mulai kesal.
Bram terdiam, senyuman hilang seketika.
"Ya, itu 'kan karena--"