Bram mengernyit, bahunya terasa sakit.
Bram bergegas berdiri, dia mencari siapa pelaku yang sudah membenturkan sesuatu di bahunya?
Sesaat kemudian, Bram melihat sebuah bola menggelinding menjauh dari posisinya.
"Bram, apa kamu baik-baik saja?" tanya Clara cemas. Beberapa orangtua murid lainnya yang ada di sana memperhatikan ke arah Bram.
"Baik apanya? Bahuku sakit sekali," keluh Bram.
"Pak, maaf. Anak Saya tak sengaja melemparkan bolanya ke bahu Anda. Apa kita perlu ke Dokter?" tanya seorang wanita.
Tampak seorang anak pria berdiri di belakang wanita itu.
Sesaat kemudian Briel mendekati anak pria itu.
"Hei, tak bisakah hati-hati? Bolamu mengenai Papiku, Papiku jadi kesakitan!" kesal Briel.
Clara pun terperangah, dan bergegas menarik Briel.
"Sayang, tenanglah," ucap Clara.
"Dia memang anak yang nakal. Di kelas Briel pun selalu menjahili teman-teman Briel!" kesal Briel.
"Oh, ya ampun. Dia tak sengaja, Briel," ucap Clara.