"Aku belum selesai bicara! Jangan memotong ucapanku! Bagaimana seorang Istri akan menghormati Suaminya, jika Suaminya saja tak bisa menghormati perasaan Istrinya? Dan Liora, apa dia tak berpikir, bahwa kamu pria dewasa dan sudah memiliki Istri? Bahkan aku tinggal di rumah ini, dan dia tak meminta maaf karena telah membuatku marah ketika melihat kalian berada di satu tempat tidur yang sama!" pekik Clara.
Bram menghela napas berat mendengar ucapan Clara.
"Jangan hanya melihat dari sudut pandangmu sendiri, tapi pikirkan jika dirimu ada diposisiku. Bagaimana perasaanmu? Aku menyayangi Briel dengan tulus, aku tak pernah melihat siapa Briel bagiku, tak peduli dia anak yang kulahirkan atau bukan, aku sangat menyayanginya," ucap Clara sedih.
Mata Clara memerah, seketika air matanya luruh, membuat Bram menghela napas panjang.
Bram menarik tangan Clara, dia memeluk Clara dengan erat. Mungkinkah dia sudah keterlaluan? Lalu, apa yang harus dia lakukan? Percaya pada Clara atau Liora?