Clara terdiam mendengar apa yang baru saja Bram katakan. Apakah Bram benar-benar marah padanya? Dan apa katanya? Memalukan? Mungkinkah Bram malu memiliki Istri seperti dirinya? Pikir Clara.
Clara meremas tangannya. Dia mengalihkan pandangannya ke samping luar jalanan. Dia tak mengatakan apapun setelah Bram bicara tadi. Bahkan di sepanjang perjalanan pun Bram tak mengajaknya bicara.
Di sepanjang perjalanan menuju Kantor Bram, keduanya seakan membungkam mulut masing-masing.
***
Bram dan Clara sampai di Kantor. Bram berjalan lebih dulu. Langkah yang begitu cepat tetapi Clara justru melangkah dengan lemas. Dia terus terngiang akan ucapan Bram tadi. Bram mengatakan dirinya arogan dan sikapnya memalukan.
Bram masuk ke ruangannya. Sementara itu, Clara masuk ke ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya dengan perasaan tak karuan.