Flashback on.
"Dia mengundang Pak Reno dalam pertemuan siang besok, Pak. Di salah satu restoran yang cukup terkenal. Dugaannya masih sebuah makan siang," jelas pemuda gagah berpakaian serba hitam menunduk di belakang Reyhan.
"Cari tahu kejelasan dalam pertemuan mereka! Pasti ada sesuatu yang penting dan kotor dibaliknya, bila perlu taruh alat pelacak dan penyadap di dekat meja makan mereka!" tegas lelaki yang berdiri dibalik kaca besar menatap riuhnya keramaian kota.
Ya, dalam beberapa hari ini Reyhan kerap kali mencari tahu tentang kegiatan seorang pengusaha terkenal yang tak lain adalah saingannya. Siapa lagi kalau bukan seorang Dareen Oliver Aldari.
Ia takut lelaki itu melakukan kecurangan terhadapnya, terlebih lagi Reno adalah mertuanya.
Lelaki yang berpakaian serba hitam tadi terlihat mengangguk pelan lalu berpamitan untuk pergi. Lain halnya dengan atasannya itu, terlihat tersenyum miring seakan telah merencanakan sesuatu dibalik senyuman itu.