Dun tidak berharap, apalagi dengan Dan yang memiliki pemikiran hampir sama, mereka berdua sama sekali tidak pernah berharap akan menyakiti perempuan atau wanita dalam aksi-aksi mereka kecuali terpaksa. Sama halnya hari ini.
Terutama Dan Caerrie yang sangat menghormati sosok perempuan dari pada Dun. Ia sedikit merasa kasihan kepada gadis pemberani didepannya dengan tulus.
Menghabisi nyawa seorang perempuan akan menjadi pilihan terakhir. Bagi Dan Caerrie mungkin itulah satu-satunya yang bisa ia pikirkan, tidak pada apa yang tengah menjadi perdebatan dalam otak seorang Dun Carter.
...
Akan tetapi Dan sangat tahu jika Dun tidak akan segan menghabiskan seluruh isi pistolnya kepada siapapun yang sengaja menghalangi jalannya. Tidak ada diskriminsi gender bagi Dun Carter dalam pilihannya untuk membunuh.