Kembali ke Metropol dimana Lyon masih berjibaku dengan mangkuk berisi sup yang setengah habis.
Badai masih berlanjut walau dengan intensitas yang perlahan menurun. Lyon enggan beranjak dari kursinya. Terlalu menikmati kesendirian ditemani kebulan asap dari sup yang sayang ia habiskan.
Sebagai gantinya Lyon memaikan ponsel dengan malas. Mengetuk-ngetuk secara tidak beraturan pada layarnya. Itu terjadi beberapa menit kemudian hingga pada titik Lyon merasa bosan sendiri lalu melemparkan benda pipih hitam itu ke salah satu sudut meja makan.
Petra sudah pergi entah kemana sejak tadi. Lyon tidak ingin dibuat pusing hanya karena termakan rasa penasaran akan keberadaan gadis itu maka ia mendesah sebagai gantinya. Anehnya ia merasa kesepian detik berikutnya.
Di rumah berlantai dua yang tidak terlalu besar, Lyon merasa seorang diri layaknya pada sebuah istana kosong. Bahkan pikirannya ikut kosong tanpa alasan yang jelas. Jelas-jelas tidak bisa ia mengerti kenapa, mengapa atau bagaimana.
