Pria usia akhir tiga puluhan itu berdiri tepat dibelakang Petra. Dengan setelan jas hitam formal biasa dan tampang standart seperti biasa, menyunggingkan seulas senyum yang tidak bisa dibilang seperti sebuah senyum karena hanya sebentuk garis lurus dengan salah satu ujung melengkung keatas. Sangat sedikit dan tidak kentara.
Jika Petra tidak bertemu dengan Eddie sebelumnya tentu ia tidak akan tahu kalau itu adalah sikap paling ramah yang bisa ditunjukkan.
"Siapa dia, Petra?" usik Hime dengan nada ingin tahu.
Hime memandang Eddie dari ujung kepala hingga ujung kaki penuh selidik. Seumur hidup Hime belum pernah melihat orang seperti Eddie. Kaku, sangat kaku mirip seperti robot hidup.
"Saya diutus oleh Nyonya untuk menjemput Nona Muda ke Lilibel. Urusan keluarga dan sangat mendesak. Saya mohon ijin dan semoga teman nona Petra tidak keberatan kami tinggal disini sendirian." kata Eddie mewakili Petra dan tanpa basa basi memintanya untuk ikut kembali ke Lilibel.