Akan dengan senang hati Petra bersedia jika ada seseorang yang mau menghapus semua ingatan yang ia miliki seperti yang terjadi dalam film dan cerita novel fiksi ilmiah terwujud di dunia nyata. Dunia dimana Petra hidup.
Dengan itu mungkin Petra bisa mendapatkan hidup baru yang lebih baik. Meninggalkan segala kerumitan yang mungkin tidak akan pernah bisa ia mengerti apalagi uraikan.
Namun, saat nenek Katherin mengatakan sesuatu tentang Ken tiba-tiba hatinya berkecamuk hebat. Rasa tidak terima menyeruak merangkak naik ke permukaan.
Ada yang salah dari dalam dirinya menuntut lebih banyak kejelasan tentang fenomena bernama Ken. Rasa nyeri tidak terdefinisi masih saja muncul saat nama Ken dipanggil seseorang.
"Tidak." pekik Petra kemudian diikuti gelengan kepalanya sendiri membabi buta.
Sejauh apa nenek Katherin bertindak hingga membawa nama Ken ke dalam masalah keluarga serta seberapa banyak nenek Katherin tahu tentang Ken dan keberadaannya?