Masih dalam kebisuan sebab terjebak oleh pemikirannya sendiri, nenek Katherin mengalihkan matanya menembus jendela kaca menuju taman bunga kesayangannya.
"Petrasia, tahukah kamu bagaimana pelangi itu tercipta?" tanya nenek Katherin dengan nada bergetar, jelas sedang menahan tangis yang tidak bisa Petra mengerti apa sebabnya.
"Tentu. Pelangi tercipta karena adanya pembiasan cahaya matahari terhadap hujan yang merintik. Fenomena alam yang melengkapi hujan disiang hari dimana matahari masih bisa meninggalkan jejak sinarnya dilangit. Bahkan ada pepatah menganalogikan 'pelangi datang setelah badai menerjang'" jawab Petra masih sopan sebelumnya.
"Benar sekali. Dan aku tidak menyangka jawabanmu cukup bijak. Kamu juga menambahkan informasi yang mungkin sebagian orang merasa tidak memerlukan. Tetapi kamu mengatakannya seperti sebuah satu kesatuan yang utuh. Tidak akan lengkap jika tidak dilengkapi olehnya. Jadi aku rasa kamu akan sanggup menanggung konsekuensinya apapu itu pilihanmu."