Petra masih tidak mampu menggerakkan kaki untuk melangkah atau sekedar melanjutkan bernapas. Seakan jiwanya pun ikut terhenti.
Tepat ketika wanita bergaun hitam semu merah darah menyebut nama 'Valeri' kepada wanita berbaju hijau zamrud disampingnya jantung dan paru-paru Petra seakan berhenti seketika. Sebuah retakan baru tercipta dari dalam mencuat perlahan pada kesadaran Petra.
Satu kata yang mampu menghipnotis dirinya tanpa ia sadari betapa dalam makna yang dihasilkan dari satu kata tersebut. Tangan kiri Petra yang tremor perlahan bergerak menutup dada kiri. Meraba didalam sana apa organ vitalnya masih ada detak atau benar-benar berhenti seperti dugaan konyolnya.
Bodoh jika Petra mengira ia sudah melayang jauh terbang tinggi meninggalkan jasad bersama malaikat pencabut nyawa. Karena ia sadar betul matanya yang 100% masih bisa melihat mampu berkedip kembali setelah lima belas detik. Perlahan tubuhnya yang shock kembali normal.
