--playlist chapter ini: --
...
Untuk beberapa saat, kedua laki-laki berbeda usia itu hanya saling pandang. Mereka saling memahami satu sama lain dengan cara yang berbeda. Cara mereka masing-masing yang unik.
"Paul, aku sama sekali tidak khawatir dengan saham CoMet yang sekarang turun drastis. Hanya saja aku khawatir dengan para pekerja kita yang jumlahnya tidak sedikit. Lalu, apa yang harus aku lakukan?" desah Lyon, berganti posisi dari duduk diatas meja kerja Paul berpindah pada sofa landai dekat jendela.
"Sepertinya, bukan seperti itu maksud yang aku tangkap. Seperti ada maksud lain dan aku tebak itu adalah tentang Petra. Bukan begitu?" ledek Paul tersenyum jahil.
Lyon tidak bisa mengelak. Namun Lyon juga tidak bisa mengangguk sebagai persetujuan. Berlari dan usaha untuk berdiri sejajar dengan Petra kini hanya seperti mimpi di siang hari. Untuk saat ini terlalu mustahil.