--playlist chapter ini : Water Fountain by Alec Benjamin
Langit yang semula berwarna biru dengan awan putih berarak-arakan tiba-tiba bergeser berubah menjadi hujan badai dan angin kencang serta disertai petir.
Petra bersamaan dengan Lyon terhenyak tidak percaya dengan cuaca yang berubah drastis dalam beberapa saat saja. Lalu Petra merosot ke salah satu kursi terdekat, bergelung dengan dua tangannya.
Selama bertahun-tahun Petra tidak pernah takut pada hutan atau angin apalagi petir yang kedatangannya cukup mendadak seperti hari ini. Nyatanya, tidak berlaku untuk hari ini.
Petra merasa limbung dan tidak bisa memfokuskan diri walau hanya untuk berdiri tegak.
Lyon yang menyadari keanehan pada diri Petra, berjalan mendekat. Ada khwatir yang nyata dari sorot matanya.
Banhkan, dalam perkenalan mereka yang singkat, tidak lebih dari satu semester Lyon merasa sudah cukup akrab dengan kemandirian teguh yang Petra miliki. Bagi Lyon sosok Petra adalah simbol perjuangan tanpa pantangan.
