"Baiklah, jika kamu memang ingin membantu kami, akan tak sopan bagiku menolaknya."
Gumara mengambil keputusan finalnya.
"Rancak bana! Kalau begitu, kalian mau berangkat kapan?"
Damian memajukan badannya, hingga kursi itu terangkat sisi belakangnya (atau depannya?) karena tertarik berat dari pria itu.
"Er…"
Baik Gumara maupun Costancia, keduanya tersentak kaget, mereka sempat berpikiran orang besar itu akan menimpakan badannya pada mereka.
"Kita tak sedang buru-buru Yang Mulia, tapi tak ada salahnya juga bergegas."
Ucap si permaisuri pada kepala keluarga di sampingnya.
"Ah iya sih… kamu gimana Shanala?"
Pemuda itu pun mencari suara lain dari pihak ketiga.
"Aku? Aku sih nya ikut aja, tapi nya… aku pengen lebih lama di luar Umanacca…"
Mendengar jawaban gadis kucing itu Gumara jadi teringat alasan mengapa Alea berhasil membujuknya untuk ikut bersama mereka.