POV Adam …
Rasanya semua yang sudah aku rencanakan berantakan untuk kali ini. Aku tidak sanggup lagi membuat Fara selamanya menderita. Mungkin sudah waktunya aku harus melepaskan dia.
Melihat Fara bersama Kevin begitu bahagia, rasanya ada yang menusuk jantungku.
Ya Tuhan … apa yang sudah aku lakukan sejauh ini.
Aku sangat merindukan Bapa Hang pada saat-saat seperti ini.
Harusnya aku … Papi, Mami, Agnes, maafkan aku! Kalian pasti sudah menderita karena memikirkan aku.
Aku sungguh egois.
"Dokter Adam, apa yang kamu lakukan di sini?"
Suara yang tidak asing itu dan sebuah tangan menyentuh pundakku.
Sebelum aku mendongak, aku mengusap air mataku yang terlanjur melewati pipiku.
"Suster Nani."
Aku bisa melihat pandangan terkejut dan penuh tanda tanya Nani kepadaku.
"Dokter sendirian duduk di sini apa nggak takut sudah mau menjelang malam loh." Ucap Nani, dia sengaja menghiburku. Aku tahu dari tatapan matanya dia bisa melihat dengan jelas kalau aku habis menangis.