Suara televisi terdengar dengan keras sampai ke ruang meja makan. Sebuah berita tentang kebakaran di salah satu hotel bintang lima di daerah Jakarta pusat. Aku dan keluargaku tercengang. Kami tak jadi meneruskan sarapan kami.
Aku berdiri dan mendekat ke televisi begitu juga dengan Agnes, ayah dan ibuku. Kami bergidik melihatnya. Api melahap bangunan itu dengan cepat. Mayat-mayat berserakan, dan beberapa orang yang selamat histeris melarikan diri. Kejadian terjadi beberapa menit yang lalu.
"Kak, bukankah itu hotel tempat Fara bekerja." Aku saling berpandangan. Dan aku berlari mengambil gagang telepon menekan tombol nomor hotel tempat Fara bekerja. Tak ada suara, telepon putus. Aku makin was-was.
"Kakak, bagaimana?"
Aku kembali menekan nomor itu dan tetap hanya suara
TUUUUUUUTTT…
TUUUUUUTT....
"Kakak ..."
"Agnes, ayo ikut aku."