seratus empat puluh lima
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Ceklek!
Daneil terpaku, melihat pemandangan di depan sana. Istrinya terlihat bersandar dalam pelukan Bibinya--Siska. Daneil tak tahu jika Siska berada di sini karena seingatnya, dia belum memberi tahu pada keluarga Amara tentang hilangnya Darlene. Tapi, mungkin saja ayahnya yang memberitahu.
Siska yang sadar pintu dibuka dari luarpun menoleh. Dia menatap Daneil dalam diam. Sedangkan telapak tangannya masih sibuk mengusap lembut rambut lurus Amara.
Amara terbangun dari tidurnya dan menangis mencari putrinya. Tak ada yang bisa Siska lakukan selain memeluk wanita itu yang ternyata cukup berhasil membuatnya tenang.
Perlahan Daneil melangkah mendekat. Dia tahu, Amara belum menyadari keberadaannya. Tak tahu apa reaksi wanita itu jika tahu dirinya berada di sini, tanpa membawa Darlene.
"Bibi, aku ingin bertemu Darleneku ..."