Empat Puluh Dua
Sehat selalu untuk kalian pembaca Amara dan Daneil๐ค Tanpa kalian cerita ini nggak akan ada apa-apanya ๐ฅบ
~Selamat Membaca yaโจ~
s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~~s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Hingga malam Amara masih terus mengingat perbincangannya dengan Cristian siang tadi. Amara menghembuskan nafasnya lelah. Ia memejamkan matanya. Bagaimana bisa lelaki itu tahu? Mereka memang dekat, tapi Amara tak pernah menceritakan tentang rumah tangganya pada ayah dari Fani itu. Ini tetap menjadi masalah pribadinya dan Daneil.
Lagi pula, kenapa Daneil begitu sulit untuk dirinya jangkau? Apa laki-laki itu memang benar-benar tak punya hati? Setelah semua yang Amara lakukan dan korban kan, bagaimana bisa lelaki itu tak tersentuh sama sekali. Bahkan sampai saat ini ia masih terus berjuang.