Seperti biasanya kegiatan dipagi hari yang dilakukan oleh Jhonatan setelah sholat subuh adalah menganggu sang adik kembarannya, Yolanda.
"Abang kebiasaan berantakin kamar aku." Yola menatap kesal kakak satu-satunya yang sedang rebah di tengah kasurnya dengan boneka bertebaran di mana karena ulah Jhonatan yang tak menyukai boneka.
"kenapa ranjangmu lebih nyaman dari pada ranjangku? Pasti ayah membelikanmu ranjang dengan kualitas dari pada punya ku?"
"Berapa kali kau akan mengatakan itu, bang? Pergi dari kamarku sekarang." Yola menarik kaki Jhonatan yang sedang tidur telungkup di ranjangnya.
"Yolaaaaa….!!!!kau kejam sekali pada abangmu!!!."
Yola tak menjawab, dia masih berusaha menyeret tubuh kakaknya itu sekuat tenaga, sedangkan Jhonatan berpegang pada seprei dikanan dan kirinya.
"Apa-apaan sih kalian ini!! Kebiasaan tiap pagi teriak-teriak." Kata Jelita yang sudah bertolak pingang di ambang pintu kamar Yola yang terbuka.
"Abang bun berantakin kamar Yola."