Danil merebahkan kepalanya di atas paha sang istri, sambil membelai perut jelita yang masih rata namun sudah ada kehidupan disana.
CUP
CUP
CUP
"Anak ayah baik-baik disana, jangan rewel ya kasian bunda." Ucap Danil sambil menciumi perut istrinya.
"Ga sabar nunggu Sembilan bulan ya mas." Ucap jelita sambil membelai rambut Danil.
"Iya, anak kita sehat disana dan kamu juga sehat, semoga ga ada halangan selama kehamilan kamu."
"Amiin, mas."
"Kalau anak kita sudah lahir, mau dikasih nama siapa mas?"
"Ehm… aku memberikan nama kakek untuk anak kita?" Tanya Danil sambil menatap wajah istrinya.
"Boleh, Jhonatan dong namanya."
"Ya, gimana kamu suka?"
"suka, namanya bagus, Jhonatan Mahendra, terus kalau anak kita perempuan? Namanya siapa?"
"Jenita Mahendra, biar mirip sama bundanya." Ucap Danil sambil membelai wajah cantik Jelita.
"Mas." Panggil Jelita.
"Apa sayang?"
"Mas ga apa-apa melihat kak Ronald sama Rena?"
"Maksud kamu? Cemburu gitu?"