Chereads / Have two Lives / Chapter 8 - 8. Perpisahaan Sementara

Chapter 8 - 8. Perpisahaan Sementara

"Waah ini kekasihmu, "kata Mami Daniel menyambut Daniel dan Putri, James, Iren menyalami Putri juga hanya Papi Daniel yang masang wajah ketus,

"Mom, pap, kak James, kak Iren ini Putri istri ku, aku sudah menikah 2 minggu yang lalu, " Kata Daniel menjelaskan.

"Apaa" teriak mereka Bersamaan. "Kamu tidak memberitahu kami, bahkan tidak meminta Restu keluargamu, kamu sudah tidak menganggap kami keluarga lagi HAH,, "Kata Papi Marah besar.

"Aku takut papi tidak menerima Putri, seperti dulu papi tidak menerima kak Santi pacar Kak James hanya karena Kak Santi gadis biasa, Putri juga Gadis biasa pap, bukan Golongan Orang kaya seperti keinginan Papi selama ini, tapi aku mencintainya,, sangat mencintainya,, " kata Daniel.

"Kalo kamu ingin hidup dengan gadis biasa,, jadi saja orang biasa sana Pergi papi akan ambil Perusahaanmu, asetmu dan semuanya ikuti saja istrimu yang kere itu, "Kata Papi.

"Baik pap, ini semua kartu atm, kunci Apartement dan kunci Villa, dan kunci mobil, aku ga ambil sedikit pun dari harta papi. maaf kan aku mam, aku akan mulai hidup baru dengan orang yang sangat aku cintai, selamat tinggal momy, I love you, kak James, kak Iren selamat tinggal semuanya."

Putri yang dari tadi diam saja hanya bisa menangis, melihat Daniel kehilangan keluarganya Demi dia.

"Kak Dani, jangan tinggalkan keluargamu, mereka yang telah berjasa membesarkanmu, jangan Durhaka sama papi dan mamimu, aku gapapa berpisah denganmu. " kata Putri.

"Hei jangan bicara seperti itu, aku ga mungkin ninggalin istri aku, aku ga akan bisa hidup Put, aku akan mati kalo ga sama Kamu" Kata Daniel.

"Dengar kak, aku di ajarin ayah dan ibu untuk hormat dan patuh kepada orang tua, kak Dani jika menjadi imam aku juga harus patuh dan hormat juga sama orang tua, ikuti perintah papi kak, aku ga akan tenang berumahtangga tanpa restu orang tua, "

"Maaf tuan, nyonya Kak Dani menikahi aku juga dengan identitas berbeda bukan anak orang kaya, seorang Dani yang hanya pelayan Resto sama seperti saya, setelah menikah baru Kak Dani jujur bahwa dia seorang Daniel Bos besar, saya kaget, marah, tapi saya coba memaafkannya, karna saya pikir Tuhan saja maha pemaaf masa saya tidak bisa memaafkan kesalahan suami saya. dan sekarang jika papi dan mami tidak merestui hubungan kami saya rela berpisah melepaskan kak Dani meski hati saya berat. "kata Putri yang di balas pelukan Daniel sambil menangis

"Jangan Put,, jangan tinggalkan aku,, "Kata Daniel.

Mereka menangis berpelukan, mami Daniel ga tega, rasanya ingin memeluk mereka berdua, tapi takut sama suaminya yang keras kepala.

"Daniel lepaskan wanita itu masuk kamar!!! kamu boleh pulang ke rumah orang tuamu nanti diantar sopir" kata Papi.

Daniel berlutut di kaki papinya memohon agar jangan di pisahkan, Putri berlari keluar untuk pulang dan sopir pak Peter mengantarnya. Momy membujuk Daniel untuk masuk dulu ke kamar beristirahat. James ga tega melihat adiknya, berusaha membela.

"Aku kecewa sama papi" kata James sambil pergi bersama istri dan anaknya.

Daniel termenung di kamar dia tidak mau makan, tidak mau minum hanya melamun memikirkan Putri,, di kepalanya hanya ada Putri dan Putri.

Putri yang baru sampai di rumah berlari memeluk ibu dan ayahnya menangis menumpahkan isi hatinya. dan menceritakan semuanya.

"Ga nyangka ternyata Dani itu seorang anak konglomerat, "

"Udah Put pasrahkan semua pada Alloh, kalo memang nak Dani itu Jodohmu meskipun Ayahnya Dani ga setuju kalian pasti akan bersatu, tapi jika bukan Jodohmu kamu musti Legowo, terima dengan Ikhlas, dan bersabarlah" Kata Ayahnya menasehati Putri.

"Yah, nak sabar yah" Kata ibunya sambil membelai rambut Putri. Putri masuk ke kamarnya dan menangis. apalagi di kamar ini pertama kalinya Putri memberikan dirinya seutuhnya pada Daniel. Bayangan wajah Daniel selalu ada di pelupuk matanya, membuat matanya menangis terus.

"Ya Alloh, kuatkan hamba menerima ujianmu, kuatkan suami hamba juga dan lembutkanlah hati Papinya Daniel untuk menerima pernikahaan kami,, aamiin.. " Doa Putri sebelum dirinya tidur,,

********

Dua minggu sudah Daniel dan Putri Berpisah, Daniel di kurung ayahnya, tidak bisa kemana-mana. Daniel tidak makan maupun minum membuat tubuhnya Dehidrasi sehingga harus di infus.

Dua minggu bersama, dan Dua minggu berpisah, jadi pernikahaan mereka menginjak 1 bulan. Putri mulai menunjukan kehamilannya, tidak mau makan, selalu muntah dan mual, setiap makanan yang masuk selalu keluar lagi, meski Putri memaksakan memasukan makanan karena tidak mau sakit tapi perutnya tidak menerima sehingga Putri pingsan karena lemas.

Daniel dan Putri di bawa ke Rumah sakit yang sama mereka masuk ke Ruang IGD, di ruang IGD mereka di periksa oleh Dokter, "Maaf keluarga menunggu di luar dahulu, "Kata suster dan menutup pintu. Keluarga Putri dan keluarga Daniel menunggu mereka tidak saling kenal sehingga mereka masing-masing saling tidak bertegur sapa.

Di dalam ruangan Daniel di pasang infus, Begitu juga dengan Putri, ketika Putri di periksa, dokter mengatakan bahwa Putri hamil, dari hasil test darahnya. "Apa dok saya hamil? "Kata Putri. suara putri terdengar oleh Daniel dan benar saja ketika Daniel melirik ke sebelah kanan ada Putri terbaring lemah dengan di infus sedang di periksa oleh Dokter.

Daniel mencoba bangun, "Putri, kamu hamil sayang? "tanya Daniel. Putri yang kaget mendengar suara Daniel melirik ke sebelah dan air mata kerinduan tidak bisa di bendung lagi mereka menangis bahagia karena bisa bertemu meski dalam keadaan sakit.

Dokter dan Suster mengerti setelah mendengar cerita dari Daniel dan Putri. mereka membiarkan dua insan itu melepas Rindu setelah 2 pekan lamanya tidak bertemu. mereka berpelukan erat. Putri mengusap wajah suaminya, "Kamu kurus, kamu gimana mau jaga aku dan anakmu kalo mengurus diri sendiri saja kamu ga bisa, " kata Putri.

"Maafkan aku sayang, aku ga bisa hidup tanpamu, tapi sekarang aku bersemangat karena ada anakku dan kamu, aku harus berusaha untuk sehat kembali demi kalian, " kata Daniel.

Dokter dan Suster menerima permohonan untuk bersandiwara mengenai keadaannya. Daniel juga meminta Istri nya Putri di rawat di ruang VIP bersebelahaan dengan ruangannya.

"Keluarga Daniel di minta masuk, sementara keluarga Putri di suruh menunggu di ruang rawat ViP tempat Putri akan di tempatkan, Putri di bawa ke luar ruangan IGD dengan di tutupi selimut agar keluarga Daniel tidak mengetahuinya.

keluarga Putri kaget Putri di tempatkan di ViP tapi Putri menjelaskan semuanya akhirnya mereka mengerti.

Di ruang IGD keluarga Daniel berkumpul, Dokterpun mulai bersandiwara. "Begini pak, bu, keadaan Daniel sangat buruk bukan hanya fisiknya saja tapi psikisnya juga terganggu, Tuan Daniel tidak mempunyai keinginan hidup, Dia harus di beri motivasi oleh orang yang sangat dia cintai, jika tidak mungkin keadaan nya akan semakin memburuk" kata Doker. Mommy Menangis dan Papinya merasa menyesal apalagi melihat keadaan Daniel yang kurus kering.