Sudah beberapa hari dia kembali ke Jakarta, mengabulkan setiap permintaan Jisu yang berulang kali membuatnya kesal, memang tidak tinggal di rumahnya, dia memilih untuk menginap di kos kosan milik kakaknya Hanbin.
Masih terlalu jelas cerita kelam itu bergulir setiap harinya, dia belum siap untuk itu semua.
"By...
Hari ini cukup terik, kontras dengan hatinya yang sendu, entahlah mungkin setiap hari dia begitu, seakan tidak pernah bosan dalam kesedihan.
"Ni filenya... Lagian lo skripsi gitu aja gak bisa"
Cukup kesal hari ini dia harus menjadi mentor sahabatnya yang super duper cuek terhadap karya akhirnya, bisa-bisanya Ruby yang pusing memikirkan setiap pembahasan dari judul skripsi yang Jisu angkat, padahal dia merasa sudah bebas karena telah wisuda, eh tapi ternyata dia salah, malah masalahnya lebih pelik dari yang dia hadapi kemarin-kemarin itu.
"Ye.. niat bantuin gak sih lo?"
"Jisuku cintaku ayaflu, kalo gue gak niat bantuin lo, gue gak disini jingan"