Untung sudah kusuruh dia keluar sebelum Kak Dinda datang. Apalagi kakak membawa Chika, bisa mati aku jika mereka tahu—batin Dirga.
Dirga terduduk dihadapan keduanya setelah meletakkan dua gelas berisikan jus jeruk yang diambilnya dari kulkas. Dia tadi sedikit terkejut saat Dinda menanyakan aroma di seluruh ruangannya. Ini pasti karena tadi Caroline menyemprotkan banyak parfum, jadi aromanya masih menempel. Jantung Dirga hampir saja mau lepas.
"Aku menyukai baunya. Kau beli dimana aroma ini? Aku ingin membelinya juga,"
Baiklah, debaran jantungnya belum bisa dia kembalikan seperti semula setelah sang kakak melontarkan pertanyaan itu. Dirga juga tidak tahu dimana kekasihnya itu membeli parfum itu. "Aku tidak tahu, ini milik temanku. Nanti akan aku tanyakan saja," jawabnya.