Melihat acara tadi membuat Chika tersenyum tapi juga sedikit khawatir. Pasalnya, pertanyaan yang dilontarkan seperti apa yang Chika rasakan. Ah, tapi dia berusaha percaya dengan apa yang Dirga jelaskan kemarin. Dia percaya, laki-laki sebaik Dirga akan berkata yang sebenarnya.
Hari ini, Chika sibuk. Tumben sekali mata pelajaran hari ini memberikan tugas mencatat. Dan harus dikumpulkan hari itu juga. Tangan kanannya sudah seperti ini patah mencatat banyak sekali tulisan yang diberikan guru. Sebenarnya Chika suka jika diberikan catatan banyak, tapi tidak tiga mata pelajaran juga. Apalagi diwaktu yang berurutan.
Bukan hanya Chika yang mengomel, seluruh teman dikelasnya juga sudah banyak yang merasa pegal karena tulisan sebanyak itu. Ini karena tiga guru yang mengajar ditiga jam pelajaran awal tak dapat hadir karena berhalangan. Kelasnya juga tidak ada guru pengganti. Boro-boro ingin ramai di kelas, yang ada mendapat hukuman jika catatan tidak dikumpulkan sesuai waktunya.
