"Kau tak tahu Chika. Aku menyembunyikan sesuatu darimu,"
Seorang laki-laki yang tengah berbaring menatap langit kamar, merasakan hawa sejuk malam hari dengan bulan purnama yang nampak benderang dilangit luar sana. Sayangnya ia tak ingin melihat bulan cantik itu.
"Masa bodoh, aku ingin tidur saja," ia menarik guling yang akan dipeluknya sebagai teman tidurnya.
-
-
-
Beberapa hari setelah Chika sembuh dari demamnya, ia diperbolehkan untuk kembali bersekolah. Dengan syarat, Chika tak boleh membeli makanan lain dulu. Dia diwajibkan membawa bekal. Kotak bekal berisikan dua potong sandwich untuk mengisi perutnya nanti di sekolah.
"Ayo, Papi antar,"
Sang ayah dengan senyum indahnya sudah berada di dalam mobil bersama sang putri. Memanaskan sebentar mesin mobilnya sebelum berakhir dengan melajukan menuju sekolah sang putri kesayangannya.