Padahal malam sudah datang, tapi laki-laki berjaket coklat itu masih berdiri dipinggiran jembatan sejak tiga jam lalu. Keadaan jembatan disana terbilang ramai, jadi Dirga tak terlalu diperhatikan orang yang berlalu lalang.
"Bodoh. Sangat bodoh," ringis Dirga.
Sekitar jam sepuluh pagi Dirga baru keluar dari rumah Chika, tapi bukannya kembali ke apartemen, Dirga malah berkeliling tanpa tujuan dengan motornya. Dan berakhir berdiri di jembatan pinggir kota. Menatap arus sungai yang sedikit lebih deras dari biasanya. Dirga juga merutuki semua kebodohan yang sudah dirinya lakukan.
'Chika bermimpi Kak Dirga menyukai perempuan lain'
Kalimat itu terus berputar dikepala Dirga, suara Chika juga ikut mengisi pikirannya yang kosong saat ini. Bayangan suara khas bangun tidur dan senyuman manis itu, membuat Dirga semakin kuat mengepal kedua telapak tangannya dan rahang tegasnya yang mengeras hingga timbul suara gemertak gigi yang beradu.