Membagi satu hati untuk dua hati tidaklah mudah. Itulah yang Dirga rasakan sekarang. Duduk dibangku balkon menyesap sekaleng minuman berkarbonasi. Menikmati tiupan angin yang memantulkan rambutnya. Memikirkan perasaan bodoh yang muncul tanpa ia harapkan. Dirga seperti ingin membenturkan kepalanya sendiri pada railing balkon. Bagaimana bisa dirinya menyukai dua wanita dalam waktu yang bersamaan? Ini sangat mengancam hubungannya dengan Jamal. Mereka bisa saja terlibat perkelahian lagi.
Dirga merutuki dirinya sendiri, karena terlalu sering melihat bayangan Chika pada sang manajer, kini dirinya malah menyukai manajernya sendiri. Dan dia juga tak bisa jika harus memilih antara Caroline atau Chika. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Chika gadis yang ia sukai karena melihatnya berteduh di pinggiran toko. Dan Caroline, manajer yang awalnya ia benci karena kebusukannya, sampai ia menyukainya karena bayangan Chika yang terlihat pada tubuh Caroline dan perhatian lebih yang diberikan.
