Meskipun Goldie sudah berhenti berkarir, bukan berarti persahabatan mereka bertujuh juga berakhir—mereka selalu menganggap jika Dirga masih ada disekitar mereka. Keenam laki-laki itu mencari pekerjaan sesuai dengan pendidikan terakhir mereka. Dan sore hari ini, mereka tengah berkumpul bersama dalam satu kafe. Satu-satunya orang yang tidak memesan makanan hanyalah Jamal, karena dia juga sudah makan bersama Chika tadi.
Seharusnya, pertemuan mereka ini diisi dengan adanya cerita bahagia dan juga tawa. Tapi tidak dengan Jamal, justru dirinya nampak serius hingga kedua alisnya bertautan. Membuat Septian menyadari apa yang tengah Jamal lakukan.
"Hutangmu seberapa banyak?" canda Septian.
"Sial," Jamal sempat mengumpat mendengar candaan Septian. "Aku bukan memikirkan hutang. Aku memikirkan adikmu," ucap Jamal.
Adik? Jujur saja, Septian sempat bingung mendengar kata itu. Sampai dia baru menyadari jika yang Jamal maksud adalah Chika. "Kau apakan dia?"
