Sulit untuk orang seperti Dirga yang kembali melakukan aktifitasnya seperti dulu. Apalagi jika itu bisa mengubah cara pandang seseorang terhadap dirinya, begitu saja sudah membuat kepercayaan dirinya berkurang. Ditambah, saat ini Dirga berangkat menggunakan kursi roda, dengan Jamal sebagai orang yang mendorongnya hingga memasuki elevator. Sebagai teman pun kakak, Jamal hanya bisa memberikan dukungan untuk Dirga. Dia tahu, jika Dirga memang merasa malu dengan keadaannya saat ini.
"Kau masih dihormati disini, Dirga," ucap laki-laki itu.
Jamal menekan tombol yang membawa mereka ke lantai tujuh, dimana semua anggota grupnya berada. Nampak dari besi dinding elevator, wajah Dirga terlihat lebih murung. Sepertinya Dirga memang belum siap untuk kembali ke kantor ini. Padahal untuk berani berada di gedung ini saja, sudah suatu hal yang bagus untuk Dirga berani tampil didepan publik. Rupanya dia masih memerlukan waktu untuk melakukan ini semua.