Dirga membawa masuk semua tas dan barang yang tadi Jamal letakkan diruang tamu. Dia melihat istirnya yang sedang menghapus riasan diwajahnya, Dirga tahu Chika sempat meliriknya sebentar. Dalam pikirannya, Dirga kira sepulangnya dia ke rumahnya, akan membuat Chika senang. Iya, Dirga juga paham, jika Chika pun pasti akan kesal lebih dulu.
"Sudah, jangan marah lagi. Aku kan sudah menjelaskan semuanya," kata Dirga yang berusaha membujuk istrinya agar tidak marah lagi.
"Chika juga tidak ingin marah, setelah mendengar penjelasan Kak Dirga tadi, tidak tahu kenapa, Chika seperti orang yang tidak dianggap," balas Chika.
Dirga menghela nafasnya panjang, dia berjalan mendekat ke arah sang istri. Dia memeluk sang istri dari belakang. "Aku bukan tidak menganggapmu. Aku terlalu sayang padamu dan juga kedua anak kita. Karena itu aku tidak bisa mengatakan hal menyakitkan itu,"
