"Kak Dirga,"
Dengan langkah yang sangat lambat, tubuh Chika mulai mendekat ke arah Dirga. Air matanya juga dia biarkan untuk jatuh, biarkan saja sebagai rasa rindu dan rasa kesal terhadap suaminya itu. Didepan tubuh Dirga, perempuan itu memukul pelan dada sang suami, sedangkan kedua tangan laki-laki itu tengah menggendong kedua anaknya. Karena tubuhnya goyang, Dirga memberikan kedua anaknya pada Jamal yang sudah berdiri di sampingnya.
Dirga tersenyum melihat Chika yang masih menangis, dia bergerak maju lantas mendekap tubuh sang istri. "Maaf," satu kata yang lahir dari bibir Dirga, dan hanya itu yang bisa dia ucapkan.
"Kenapa? Kenapa baru datang?" tanya perempuan itu. Chika melepaskan pelukannya, jeruk air matanya itu menunjukkan isi hatinya selama hampir satu tahun ini.
"Maafkan aku yang meninggalkanmu tanpa kabar. Bahkan, aku juga tidak meminta maaf saat akan pergi dari rumah. Aku laki-laki pengecut," ucap Dirga.
-
-
-