"Bagaimana keadaanmu, Ga?"
Mendadak Septian mendatangi studio milik Dirga dengan membawa dua cangkir teh chamomile. Dia meletakkannya pada meja santai Dirga sebelum berjalan menghampiri sang adik ipar. Ya, sebagai kakak, Septian juga perlu tahu keadaan Dirga saat ini.
"Sudahlah, bang, tidak usah membicarakannya. Semakin kau sering menanyakannya, semakin menambah ketakutan untuk diriku sendiri," jawab Dirga tanpa melihat ke arah Septian. "Yang penting aku mengikuti apa perkataan dokter saja," tambahnya.
Dirga memang tidak suka jika Septian terus menanyakan hal ini padanya. Setiap pertanyaan itu yang lahir pada bibir Septian, Dirga selalu membayangkan senyum Chika. Entah kenapa, rasanya senyuman sang istri seperti menyakitkan untuknya. Karena menurutnya, terlalu memikirkan penyakitnya, tak membuat kondisi semakin sehat. Dirga hanya ingin sehat tanpa membuat orang lain juga memikirkan keadaannya. Singkatnya, dia baik-baik saja.