"Aku antar kau ke kantor,"
Pagi-pagi sekali Dirga sudah membuat Chika bingung karena dirinya memaksa untuk mengantar sang istri. Chika ini masih gagah untuk menyetir mobil sendirian. Seperti seseorang yang tidak bisa mandiri saja, jika harus diantar seperti ini.
"Agar kau hanya bisa pulang bersamaku. Dan tidak ada laki-laki lain yang berani mengajakmu pulang bersama," tambah Dirga lagi.
Chika sudah menggeleng saja mendengar semua kalimat Dirga. Dia mengambil tas hitamnya dan berjalan menurut pada omongan sang suami. Saat dimobil inilah perdebatan kembali terjadi, kali ini mungkin akan terdengar lebih sengit dari sebelumnya.
"Kenapa terlihat tidak senang ketika aku ingin mengantarmu?" tanya Dirga setelah melihat wajah sang istri yang ditekuk.