Air mata dari pelupuk mata yang turun melewati pipi, menandakan suasana hatinya. Tangisan yang ditemani oleh senyuman, bukan menandakan seseorang itu sedang berkabung ataupun sedih akan hal lain, melainkan air mata bahagia akan sebuah janji suci yang diucapkan oleh pasangan yang saat ini sah menjadi suami-istri. Akan semakin terasa haru keadaannya, ketika dua wanita paruh baya lah yang sedang menangis terharu melihat putra dan putri mereka berada didepan pendeta.
Apalagi ketika acara di gereja selesai, tangis bahagia dari sang ibu semakin pecah ketika Chika dan Dirga saling bergandengan menuju mobil. Meskipun ini sudah pernikahan kedua dari anak-anak mereka, tapi tetap saja, antara pernikahan anak pertama dengan anak bungsu sangatlah berbeda. Tak terbayang, sudah setua apa mereka ini saat melihat keluarga baru akan datang lagi diantara mereka. Tentu saja mereka tetap bahagia akan hal itu.